PONOROGO – Bupati Sugiri Sancoko angkat bicara terkait ‘fenomena’ sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Ponorogo tak mendapat siswa pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di tahun 2023 ini.
“Kita menekankan kepada Dinas Pendidikan (Dindik). Selain ilmu pengetahuan dan pelajaran umum, agar tiap sekolah (program) berbasis budaya dan keagamaan,” ujar Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko saat dikonfirmasi, Selasa (25/72023).
Kang Giri (sapaan akrabnya) mengatakan, hampir setiap tahun angka kelahiran menurun. Di sisi lain, saat ini juga banyak bermunculan sekolah-sekolah favorit lain. Ini menjadi faktor mendasar sehingga ada sekolah yang tak kebagian murid.
“Maka inovasi harus dilakukan. Jaman sudah modern, metode pembelajaran juga harus dirubah. Kalau dulu guru itu sering memarahi, saat ini pendidik harus friendly (ramah) kepada murid,” ungkapnya.
Spirit parenting antara guru dengan murid ini penting dibangun. Supaya murid dapat menyerap pembelajaran di sekolah dengan baik. Ini juga berlaku bagi sekolah-sekolah lain (ada murid)
“Kuncinya pembelajaran nilai-nilai keagamaan dan budaya. Sekolah harus menerapkan pembelajaran yang nyaman bagi para siswa. Hal ini juga untuk menarik minat masyarakat agar anaknya mau mengenyam pendidikan di SD Negeri,” tandasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, sebanyak 5 SDN yang tak mendapat murid pada PPDB tahun ini diantaranya SD Negeri 2 Munggu Bungkal, SD Negeri Jalen Balong, SD Negeri 3 Babadan, SD Negeri 1 Duri Slahung, dan SD Negeri 2 Tegalombo Kauman.