MAMUJU – Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dungkait, Bakri, mengaku kehilangan dana desa sebesar Rp30 juta akibat terjebak link mencurigakan yang beredar di media sosial. Kejadian ini terjadi pada Januari 2025 dan juga menyebabkan hilangnya uang pribadinya yang mencapai Rp216 juta.
Bakri mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyadari bahaya dari link yang diklik berkali-kali hingga saldo rekeningnya terkuras.
“Saya merasa tertipu setelah menekan link yang beredar di media sosial. Tanpa sadar, saldo saya hilang,” ujar Bakri, Senin (17/3/2025).
Dalam upaya menjelaskan kasus ini, Bakri menunjukkan beberapa bukti transaksi online melalui mobile banking. Ia mengklaim transaksi tersebut terkait pembelian di marketplace luar negeri, meski tidak dapat menjelaskan jenis barang yang dipesan.
“Saya juga bingung, Dinda, barang apa yang saya pesan. Saya dan istri memang hobi jualan, tapi saya tidak ingat transaksi ini,” katanya.
Meski belum dipastikan apakah transaksi tersebut berkaitan langsung dengan raibnya dana desa, Bakri mengambil langkah tegas dengan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua BUMDes.
“Saya sudah mengundurkan diri secara lisan dan tertulis, serta siap bertanggung jawab mengganti dana yang hilang,” tegasnya.
