Portal Jatim

Tanpa Pengawasan Ketat, Proyek Break Water Di Pantai Kampe Asal Jadi

85
×

Tanpa Pengawasan Ketat, Proyek Break Water Di Pantai Kampe Asal Jadi

Sebarkan artikel ini
Tanpa Pengawasan Ketat, Proyek Break Water Di Pantai Kampe Asal Jadi
Keadaan Proyek pemecah ombak (Break Water) yang berada dipantai kampe , Desa Bangsring kecamatan Wongsorejo kabupaten Banyuwangi

BANYUWANGI  – Proyek pemecah ombak (Break Water) yang berada dipantai Kamp , Desa Bangsring kecamatan Wongsorejo kabupaten Banyuwangi dikeluhkan Beberapa elemen masyarakat. Lantaran belum lama dibangun, dan baru sepekan yang tumpukan batu tersebut sudah hancur berantakan dihantam ombak laut.

Itu baru dibangun, tapi sudah ambrol semua, kualitas pekerjaan rekanan kualitasnya buruk kayaknya,” ucap Honcan warga sekitar, Minggu (5/12/2021).

Informasi dilapangan, proyek yang dikerjakan oleh kontraktor / CV ALFAZZA KONTUKSINDO tersebut dibiayai dari anggaran APBD kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2021 Dengan nilai Rp 197.037.000 rupiah.

Tanpa Pengawasan Ketat, Proyek Break Water Di Pantai Kampe Asal Jadi
Proyek pemecah ombak (Break Water) yang berada dipantai kampe , Desa Bangsring kecamatan Wongsorejo kabupaten Banyuwangi

Atas kondisi tersebut, warga berharap pihak terkait untuk turun kelapangan Utamanya dari Dinas pengairan kabupaten Banyuwangi untuk segera melakukan pengecekan. Dengan begitu kualitas pekerjaan tidak asal-asalan.

“Sepertinya ukuran batu untuk pembangunan pemecah ombak kurang besar, sehingga mudah ambrol ketika diterjang ombak,” ucap warga sekitar proyek

Hal senada juga disampaikan oleh B.Ela kalau proyek tersebut asal asalan, apalagi saya masih beli Material sendiri untuk menutupi bakas galian bego yang tidak diratakan dan ditinggal begitu saja oleh pihak kontraktor,

saya beli material sendiri dikarenakan bekas galian di belakang rumah saya yang tidak di tutup matrial oleh kontraktor, yang bisa berakibat ambrolnya rumah saya, imbuhnya

Sekedar diketahui, keberadaan pemecah ombak dipantai Kampe sangat penting bagi masyarakat nelayan setempat. Selain untuk meminimalisir terjadinya abrasi, juga untuk mengamankan perahu nelayan dari besarnya ombak laut

konfirmasi awak media ini dengan kepala Desa Bangsring Drs. Singahan tidak mengetahui keberadaan CV tersebut, sebab selama ini pekerjaan proyek tersebut sama sekali tidak memberi tahu ke pemerintah Desa ,

Kami menyayangkan kepada Instansi tekait dan pemilik CV   yang mengerjakan proyek tersebut sehingga tidak bisa memantau pelaksanaan proyek itu, Dalihnya.