JAKARTA – Tahun Yubileum merupakan tahun suci rahmat dan ziarah khusus dalam Gereja Katolik. Perayaan ini diadakan setiap 25 tahun sekali. Namun Paus dapat mengadakan tahun Yubileum luar biasa, seperti pada Tahun Iman 2013 dan Tahun Kerahiman 2016.
Untuk Tahun Yubileum 2025 bertemakan Peziarah Harapan dan ditandai dengan pembukaan secara resmi Pintu Suci di Vatikan (Holy Door) oleh Paus Fransiskus. Acara tersebut jatuh pada malam Natal, Selasa, 24 Desember 2024 nanti, dan bakal berakhir pada Selasa (6/1/2026).
Pengelola jaringan Hotel Vinuales, Patrick Vinuales menuturkan di
sepanjang satu tahun itu berbagai tempat peziarahan dunia menyiapkan sejumlah agenda khusus untuk merayakan Tahun Yubileum, termasuk destinasi ziarah Lourdes. Selain gua Maria Lourdes, obyek destinasi lainnya adalah Pyrenees (perbatasan Spanyol dan Prancis), Toulouse (Prancis). Tujuan dari peziarahan Lourdes kali ini adalah berfokus pada keindahan iman dan mengamalkan kebajikan sebagai umat Katolik, utamanya pengampunan, rekonsiliasi, dan kasih.
Jaringan Hotel Vinuales yang dikelolanya antara lain meliputi Grand Hotel Gallia & Londres, Hotel Panorama, Hotel La Solitude, Hotel Saint Sauveur, Hotel Sainte Rose dan Hotel Continental. Patrick menjelaskan itu didampingi Sergio Mella, Direktur La Solitude dan dua sukarelawan Lourdes dari Jakarta, Farida dan putranya, Michael.
Kunjungan ke Indonesia, menurut Patrick, untuk kordinasi dengan penyelenggara tour dan travel dari Indonesia. Selain terkait dengan Tahun Yubileum, keistimewaan masa peziarahan kali ini adalah bertepatan dengan 100 tahun Beatifikasi St. Bernadette, sehingga kordinasi dengan penyelenggara tour dan travel dinilai penting.
Bernadette, sapaan Bernadette Soubirous adalah tokoh sentral dalam peristiwa penampakan Bunda Maria di gua (grotto) di Lourdes. Lahir pada 7 Januari 1844 di Hautes-Pyrenees, Prancis. Bernadette wafat pada 16 April 1879 di biaranya di Nevers, Nievre Perancis. Bernadette dibeatifikasi oleh Paus Pius XI pada 14 Juni 1925. Dan dinobatkan menjadi Santa pada 8 Desember 1933 oleh paus yang sama.
Hari raya St Bernadette jatuh 16 April. Terjadi 18 peristiwa penampakan Bunda Maria kepada Bernadette. Penampakan pertama terjadi pada Kamis, 11 Februari 1858 saat Bernadette berusia 14 tahun. St. Bernadette Soubirous disemayamkan di kapel biara Saint-Gildard di Nevers, Prancis, dalam sebuah peti kaca.
Lourdes adalah destinasi wisata rohani yang banyak dikunjungi para peziarah dari seluruh dunia termasuk Indonesia. Diperkirakan sekitar 4 juta peziarah per tahun mengunjungi Lourdes. Daya tarik Lourdes adalah mukzijat yang terjadi. Menurut Farida, mukzijat masih berlangsung hingga kini. Bahkan, dirinya saat menjadi relawan di Lourdes, banyak mendengar kisah keajaiban ataupun mukzijat yang diceritakan para peziarah.
Relawan Lourdes adalah volunteer atau pelayan sukarela untuk membantu para peziarah yang datang ke Lourdes dengan berbagai intensinya. Menurut Michael, salah satu tugas relawan adalah membantu, memandikan para peziarah yang ingin mandi di Lourdes. Atau juga membantu mendorong kursi roda-kursi roda yang digunakan para penderita yang melakukan peziarahan ke Lourdes.
Biasanya tugas relawan berlangsung selama satu minggu. Seluruh biaya ditanggung oleh relawan yang memang hadir ingin melayani termasuk tiket pesawat dan hotel untuk menginap.
Untuk menjadi relawan, salah satu kewajibannya membayar asuransi bagi dirinya sendiri. Asuransi ini untuk membiayai jika relawan sendiri mengalami sakit. Semakin bertambah usia, asuransi yang harus dibayarkan semakin besar.
Hal ini mengingat para relawan berhadapan dengan para penderita sakit. Segala sesuatu bisa terjadi. Asuransi untuk pemula sekitar 12 – 15 Euro. “Ini merupakan keterpanggilan jika ada yang mau menjadi relawan di Lourdes,” ujar Michael.
Satu Abad
Peristiwa yang boleh jadi bakal menjadi puncak atau paling banyak dihadiri peziarah sedunia di Tahun Yubileum adalah peringatan satu abad St Bernadette dinobatkan menjadi orang suci atau santa. Yaitu pada 14 Juni 2025. Dikutip dari lourdesvolunteers.org, sebutan orang suci disematkan pada St Bernadette saat ia meninggal pada tanggal 16 April 1879, sekitar pukul 15.15 sore.
Bernadette Soubirous atau dikenal sebagai Sr Marie-Bernard di dalam ordonya, meninggal di RS Sainte Croix (Salib Suci) di Biara Saint-Gildard di Nevers, Prancis, di usia 35 tahun.
Saat para biarawati di biara itu berlutut di sekeliling tempat tidurnya untuk mengulang doa bagi orang yang sedang sekarat. Mereka mendengar Sr Marie-Bernad berkata dengan suara pelan, “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah aku! Seorang pendosa yang malang, seorang pendosa yang malang…” Dia tidak dapat melanjutkan.
Begitu berita tersebut tersebar, orang-orang berbondong-bondong datang ke biara, dan meneriakkan, “Orang suci itu telah meninggal! Orang suci itu telah meninggal!”
Jenazah Bernadette ditempatkan dalam peti mati yang disegel. Lalu dikuburkan di dekat kapel St Joseph di halaman biara. Pada tahun 1908 jenazahnya digali oleh komisi yang dibentuk untuk melanjutkan pemeriksaan kehidupan dan karakter Bernadette. Mujizat Tuhan, jenazah Bernadette ditemukan dalam keadaan utuh dan tidak rusak.
Pada bulan Agustus 1913, Paus Pius X menganugerahkan gelar Yang Mulia kepadanya. Dan pada 14 Juni 1925, upacara beatifikasi dilaksanakan. Sejak saat itu, jasadnya, yang disemayamkan dalam relikui kaca, disemayamkan di Kapel Biara St Gildard di Nevers. Dengan dijaga di atas oleh patung Perawan Terberkati, dan oleh para biarawati yang berjaga.
Di Roma, pada 8 Desember 1933, pada Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda, Bernadette Soubirous (biarawati kecil yang rendah hati, buta huruf, jujur, dan taat) dikanonisasi oleh Paus Pius XI sebagai seorang Santa Gereja Katolik Roma. Hari Rayanya diperingati pada 16 April, tetapi diperingati pada tanggal 18 Februari di negara asalnya, Prancis. (bams)