Portal Jatim

Sulbar Peringkat 11 Nasional dalam Pengendalian Inflasi, Pasar Murah Menjangkau Pelosok

Redaksi
73
×

Sulbar Peringkat 11 Nasional dalam Pengendalian Inflasi, Pasar Murah Menjangkau Pelosok

Sebarkan artikel ini

MAMUJU – Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencatatkan capaian positif dalam pengendalian inflasi dengan angka year-on-year (y-on-y) sebesar 1,18 persen pada November 2024. Pencapaian ini menempatkan Sulbar di peringkat ke-11 nasional dari 38 provinsi, melampaui rata-rata inflasi nasional sebesar 1,55 persen y-on-y.

Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, mengapresiasi kinerja Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dinilai berhasil menjaga stabilitas harga.

“Terima kasih kepada Kadis Ketapang dan seluruh tim di provinsi serta kabupaten atas kerja kerasnya dalam mengendalikan inflasi,” ujar Bahtiar. Selasa (3/12/2024).

Ia menambahkan bahwa sinergi antara pemangku kepentingan menghasilkan dampak positif bagi masyarakat.

“Laporan Rakor Inflasi menunjukkan Sulbar berada di peringkat ke-11 nasional, dengan angka di bawah inflasi nasional. Ini adalah prestasi bersama,” tuturnya.

Kadis Ketapang Sulbar, Abdul Waris Bestari, menyatakan bahwa keberhasilan ini berkat arahan intens Pj Gubernur, termasuk dalam melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menyasar hingga pelosok.

“Pj Gubernur meminta kami memperluas pasar murah hingga ke daerah terpencil, seperti Mamuju, Mamasa, dan lainnya,” jelas Waris.

Program pasar murah ini menyasar komoditas utama seperti beras, cabai, bawang, gula, dan minyak. “Kami juga menggelar pasar murah di sekitar gereja menjelang Natal, sesuai arahan Gubernur,” tambahnya.

Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), pasar murah dijadwalkan berlangsung di Kabupaten Mamasa. Selain itu, fokus kegiatan sebelumnya banyak dilakukan di Mamuju dan Majene, mengingat kedua kabupaten ini menjadi indikator utama survei inflasi oleh BPS.

Data inflasi menunjukkan bahwa Kabupaten Mamuju mencatat angka y-on-y sebesar 2,07 persen pada November 2024, sementara Majene mencatat inflasi sebesar 0,63 persen.

Upaya terpadu ini membuktikan komitmen Sulawesi Barat dalam menjaga stabilitas harga, memberikan dampak positif bagi masyarakat, sekaligus menjadi contoh bagi provinsi lain dalam mengelola inflasi secara efektif.

Baca Juga:
Masa Angkutan Natal dan Tahun Baru, Stasiun Yogyakarta Tampak Lebih Hidup