ARAB SAUDI — Rabu (19/6/2024), dilansir dari Middle East Eye bahwa lebih dari 570 jamaah haji telah meninggal dunia dalam pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi tahun ini. Dilansir dari AFP pada Selasa (18/6), kebanyakan korban jamaah haji meninggal akibat sakit yang dipicu oleh suhu panas ekstrem yang terjadi.
Menurut informasi dari dua diplomat Arab, dari jumlah korban yang meninggal dunia tersebut, setidaknya 323 di antaranya merupakan warga Mesir. Mereka kebanyakan meninggal akibat kondisi suhu ekstrem, sedangkan satu di antaranya dilaporkan meninggal karena terhimpit kerumunan jemaah.
Kematian jemaah tercatat dalam kamar jenazah rumah sakit di kawasan Al Muaisem di Kota Suci Makkah. Per Selasa malam waktu setempat, AFP mencatat jumlah kematian jemaah telah mencapai 577 orang. Sejumlah korban berasal dari Yordania, Tunisia, serta negara lain seperti Indonesia, Iran, dan Senegal. Namun, belum ada laporan apakah kematian mereka terkait langsung dengan suhu panas ekstrem di tempat suci tersebut.
Berdasarkan laporan dari Associated Press, pusat meteorologi nasional Arab Saudi mencatat suhu di Masjidil Haram di Makkah pada Senin (17/6) mencapai 51,8 derajat Celsius. Pada hari berikutnya, suhu di sekitar Makkah mencapai 47 derajat Celsius. Beberapa jemaah dilaporkan pingsan saat menjalankan ibadah pelemparan jumroh.
Pihak berwenang Arab Saudi memberitahu bahwa sekitar 2.000 jemaah haji mengalami stres akibat suhu panas yang ekstrem pada Minggu (16/6). Video rekaman yang menyebar di media sosial menunjukkan bahwa sejumlah jemaah haji tergeletak tak bergerak di pinggir jalan dalam kondisi panas yang menyengat.
Kematian dalam ibadah haji bukanlah kejadian yang jarang terjadi, mengingat partisipasi lebih dari 2 juta jemaah dari seluruh dunia yang datang ke Arab Saudi setiap tahunnya. Dalam sejarah ibadah haji, beberapa insiden tragis tercatat, seperti peristiwa terinjak-injaknya lebih dari 2.400 jemaah di Mina pada tahun 2015 dan runtuhnya crane di Masjidil Haram yang menewaskan 111 orang sebelumnya. Pada tahun 1990, insiden serupa menyebabkan 1.426 jemaah meninggal dunia dalam keadaan terinjak-injak.