PASURUAN – Mengawali tugas dan tanggung jawab sebagai fungsi kontrol pengawasan proyek pekerjaan pemerintah, Komisi III DPRD Kota Pasuruan, Jawa Timur melakukan sidak di dua titik lokasi pekerjaan, Selasa (3/8) sekira pukul 09.00 WIB.
Dari dua titik pekerjaan yang di sidak Komisi III itu diantaranya, proyek pemeliharaan berkala jalan Sumatera dengan nilai kontrak sebesar Rp 899 juta lebih yang dikerjakan oleh CV Sejati.
Serta proyek pavingisasi dan saluran permukiman, tepatnya di Kelurahan Tambaan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan sebesar RP 643 juta lebih dikerjakan oleh CV Mitra Tangguh.
Berdasarkan hasil pantauan dilapangan, rombongan Komisi III yang di ketuai oleh Ismu Hardiyanto menilai bahwa proses pengerjaan di jalan Sumatera sejauh ini sudah sesuai dengan perencanaan yang ada.
“Disitukan ada dua pengerjaan, drainse dan pengerjaan aspal. Tadi sudah kita pastikan, bahwa untuk tingkat elevasi saluran hingga sampai saat ini sudah sesuai dengan yang direncanakan”.
Adapun sebagai bentuk catatan kedepan, Komisi III meminta kepada pihak pelaksana untuk menjaga tingkat mutu, kwalitas dan juga kerapian.
“Catatan kita di jalan Sumatera, sebelum ditutup terlebih dulu saluran dibersihkan atau normalisasi dan jaga kerapian. Nantinya akan kita lanjutkan pada tingkat pengaspalannya”.
Sementara mengenai pengerjaan jalan paving dan saluran di Kelurahan Tambaan, Komisi III akan memanggil Direktur CV Mitra Tangguh guna dimintai penjelasan terkait pihak yang bertanggung jawab penuh dilapangan.
Berbicara soal proses pengerjaan dilapangan, Ismu juga menambahkan agar mutu dan tingkat kerapian dari hasil pekerjaan lebih ditingkatkan. Bahkan pihak Komisi juga membawa sampel paving blok dan kanstin untuk diuji laboratorium.
“Catatan yang cukup mendasar tadi soal kerapian hasil pekerjaan, kita minta dibenahi lagi. Terus soal paving blok dan kanstin, kita ambil sampel lima (5) untuk dicek apakah itu sesuai K-300 atau tidak nanti akan kita lihat hasilnya di lab”. Pungkasnya.
Dengan adanya sidak yang dilakukan, diharapkan bahwa hasil pekerjaan yang ada betul-betul sesuai dengan perencanaan yang diajukan. Baik mengenai mutu, kwalitas dan juga tingkat kerapian.
Yang mana hal itu juga disampaikan oleh salah satu anggota Komisi III lain sepert Helmi, tidak lain adalah mengenai pengerjaan yang rusak atau bongkar.
“Untuk Direktur pelaksana nanti akan kita panggil, sekaligus untuk membenahi ulang semua terkait hasil pengerjaan yang bongkar dan naik turun. Kita akan cek ulang nanti”. Imbuhnya. (Eko/Ghana)
