Portal Jatim

Seru, Diskusi Publik Singgung Anggaran, DPD PKS Kota Pasuruan Serap Aspirasi

2
×

Seru, Diskusi Publik Singgung Anggaran, DPD PKS Kota Pasuruan Serap Aspirasi

Sebarkan artikel ini
Seru, Diskusi Publik Singgung Anggaran, DPD PKS Kota Pasuruan Serap Aspirasi
Raden Imam Joko selaku nara sumber (kanan) dan Priyo Santoso selaku host (kiri), dalam acara diskusi publik di sebuah cafe di Kota Pasuruan, Jatim.

PASURUAN – Dalam rangka menyerap aspirasi dari beragam komponen masyarakat, DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Pasuruan menggelar acara diskusi publik bersama, Senin (26/9) pukul 19.00 WIB.

Bertajuk penggunaan anggaran tepat sasaran Pemkot Pasuruan, obrolan publik sembari minum kopi dan bersantai itu digelar di sebuah cafe di Jalan Pahlawan Kota Pasuruan.

Acara dihadiri beberapa perwakilan tokoh masyarakat, tokoh NGO, wartawan, kalangan pengusaha, akademisi, pemerhati politik, serta beberapa anggota DPRD Kota Pasuruan yakni dari fraksi PKS termasuk pengurus harian PKS lainnya.

Adapun isu yang diangkat dalam diskusi itu menyinggung arah pembangunan serta alokasi anggaran yang betul-betul tepat pada sasaran yaitu penggunaan anggaran tahun 2022.

Acara diskusi dipimpin langsung oleh Raden Imam Joko Sih Nugroho selaku nara sumber yang sekaligus ketua fraksi PKS Kota Pasuruan, dan didampingi Priyo Santoso sebagai host atau selaku Kabid Polhukam dan kebijakan publik PKS Kota Pasuruan.

“Kita sebagai salah satu wadah atau media, bagaimana agar arah pembangunan di kota Pasuruan termasuk terkait alokasi anggaran paling tidak kita bisa memberikan masukan-masukan. Karena maju atau baik dan tidaknya kota yang kita cintai ini, itu sangat tergantung bagaimana profil anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah Kota mau dikelola seperti apa? dan digunakan untuk apa saja?”, kata Raden Imam Joko Sih.

Masih dikatakan oleh Imam Joko yang sekaligus selaku ketua fraksi PKS, bahwa APBD di kota Pasuruan dibagi menjadi dua yaitu pendapatan dan belanja. Yang mana dari sisi pendapatan, kota Pasuruan saat ini memiliki anggaran untuk pembangunan sebesar 860 miliar rupiah

Dari besaran anggaran pembangunan itu, dimana 18 persennya atau sebanyak 156 miliar rupiah bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selebihnya 82 persen atau kurang lebih 705 miliar rupiah, berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Jadi kalau kita melihat kondisi yang ada, pemerintah kota Pasuruan masih sangat bergantung uang dari pemerintah pusat. Makanya kemudian kita berharap dan sering menyampaikan kepada pemerintah kota, bagaimana caranya PAD bisa ditingkatkan”, ujar Imam Joko.

Seru, Diskusi Publik Singgung Anggaran, DPD PKS Kota Pasuruan Serap Aspirasi
Ayik Suhaya ketika menyampaikan saran dan kritik membangun terhadap pemerintah Kota Pasuruan.

Sementara pada kesempatan tanya jawab atau penyampaian usulan pada diskusi itu, Ayik Suhaya selaku salah satu NGO atau senior LSM Pasuruan sangat apresiasi kepada PKS atas giat diskusi yang dilakukan.

“Dalam tiga tahun ini kita rindu dengan adanya Jandoman atau cangkrukan seperti ini, dan Alhamdulillah sekarang ada semacam wadah semacam ini kita sebagai pegiat atau masyarakat sangat apresiasi sekali, karena ini sangat penting demi kemajuan kota Pasuruan bersama”, ucapnya.

Mengutip tema yang dibahas, Ayik Suhaya mempertanyakan bahwa apa yang dilakukan pemerintah kota Pasuruan dalam penggunaan anggaran selama ini dinilai ada yang tidak tepat sasaran.

“Di tema ini sangat menarik, artinya ada dua kemungkinan mengenai soal anggaran tepat sasaran dan ini sangat cocok. Pertanyaannya berarti selama ini pemerintah kota Pasuruan ada yang tidak tepat sasaran ?, berarti disini pemerintah harus lebih terbuka dan sampaikan apa adanya kepada masyarakat. Jangan ada dusta diantara kita”, tegas Ayik Suhaya.

Lebih lanjut dia juga menyoroti soal kondisi pembangunan infrastruktur, sarana dan juga prasarana yang ada di Kota Pasuruan termasuk pembangunan manusianya.

“Kalau memang kita kurang ada kecocokan didalam kebijakan pemerintahan, maka perlu kita kritisi untuk kepentingan masyarakat dan sepakat untuk membangun kota Pasuruan secara lahir batin. Lalu mengenai pembangunan infrastruktur, sarana prasarana, disini pemerintah eksekutif dan legislatif harus ada kajian baik secara akademik, ekonomi, maupun dampak lingkungan”, pungkas Ayik.

Begitu juga keluhan sekaligus masukan datang dari salah satu perwakilan pengusaha khususnya di bidang logam yang biasa akrab dipanggil Abah Nuhan menuturkan.

“Saya ingin menceritakan soal historis dari pelaku-pelaku usaha khususnya di sektor logam, kenapa dulunya kita itu bisa menciptakan mobil nasional awalnya berasal dari kota Pasuruan. Karena tidak jelinya pemerintah, inilah yang saya katakan anggaran tidak tepat sasaran. Coba lihat nasib pelaku usaha logam di kota Pasuruan, sekarang itu ibarat mati segan hidup tak mampu”, tuturnya.

Sebelum akhir diskusi, moderator menyampaikan kesimpulan bahwa beragam kritik serta masukan yang terluap di dalam acara diskusi ini akan dimasukan di dalam rapat pembahasan di DPRD Kota Pasuruan.

Disamping itu, ada beberapa poin dan manfaat yang didapat. Diantaranya, menumbuhkan rasa kepedulian secara bersama dalam membangun kota Pasuruan yang lebih baik, maju dan juga sejahtera.

“Pada segi pembangunan, pemerintah baik eksekutif dan legislatif diminta secara komperhensif dan menyeluruh memperhitungkan dengan perencanaan yang matang terlebih dahulu, termasuk memperhatikan dampak dari berbagai aspek yang ada ditengah masyarakat, dan bukan justru terkesan dipaksakan sehingga bisa dikatakan anggaran tidak tepat sasaran,” pungkasnya. (Ek/Gha)