Portal DIY

Seri Kuliah Institut Yudhoyono 2025, Menko AHY Ajak Hargai Integritas Lingkungan dan Kesejahteraan Manusia

Portal Indonesia
×

Seri Kuliah Institut Yudhoyono 2025, Menko AHY Ajak Hargai Integritas Lingkungan dan Kesejahteraan Manusia

Sebarkan artikel ini
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono dalam keterangan kepada awak media di Yogyakarta (Portal Indonesia/Bambang S)

YOGYAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan sustainabilitas bukan hanya tentang lingkungan.

Akan tetapi juga tentang martabat manusia, pengurangan kemiskinan, dan keamanan jangka panjang untuk generasi masa depan.

Di Indonesia, ia melihat bagaimana solusi terintegrasi dapat menciptakan perubahan nyata. Dari irigasi yang lebih baik yang meningkatkan panen dan melindungi kekeringan, hingga kepemimpinannya dalam rantai pasokan EV dan baterai. Juga jalur pembangunan semakin dipandu oleh prinsip-prinsip ketahanan, inovasi dan keadilan sosial.

“Kita tidak bisa berjalan sendiri dalam menghadapi tantangan ini,”  ujar Menko AHY di Seri Kuliah Institut Yudhoyono 2025, sebuah forum untuk dialog strategis tentang tantangan yang menentukan masa depan di Yogyakarta, Senin (12/5/2025).

The Yudhoyono Institute (TYI) menyelenggarakan TYI Lecture Series dengan tema ‘Green Growth: Sustainable Growth With Equity’. Acara menampilkan pembicara utama Prof Arun Majumdar-Dekan Sekolah Keberlanjutan Stanford Doerr. Hadir pula Gita Wirjawan-Dosen di sekolah keberlanjutan tersebut, juga kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menko AHY menyampaikan tantangan yang dihadapi saat ini yakni perubahan iklim, ketidakamanan pangan dan energi, ketidaksetaraan digital. Karena itu ia mengajak untuk merenungkan tiga isu fundamental tersebut. Yakni bagaimana mendefinisikan ulang pertumbuhan dengan cara yang menghargai integritas lingkungan dan kesejahteraan manusia. Juga bagaimana  dapat meningkatkan terobosan teknologi. Serta bagaimana dapat memastikan tata kelola dan kolaborasi menjembatani wawasan global dengan aksi lokal.

Dalam kesempatan itu disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof Arun Majumdar dan koleganya dari Sekolah Keberlanjutan Doerr Stanford. Juga kepada Gita Wirjawan selaku  mentor dan mantan Menteri Perdagangan.

Tak lupa penghargaan kepada pendiri The Yudhoyono Institute (TYI) Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono. Sewaktu menjabat Presiden, SBY disebutnya turut membantu membentuk agenda iklim global. Indonesia juga menjadi tuan rumah Konferensi Iklim Bali 2007 (COP 13) yang menghasilkan Peta Jalan Bali dan membuka jalan bagi Perjanjian Paris. SBY juga memberlakukan moratorium pembukaan hutan primer dan bermitra dengan Norwegia untuk melindungi hutan.

Baca Juga:
Ratusan Warga Gentungan Geruduk DPRD Sulbar, Tuntut Penutupan Tambang

SBY juga mendirikan Inisiatif Segitiga Terumbu Karang dan memperjuangkan energi terbarukan di dalam negeri. Secara global, SBY menjadi salah satu Ketua Panel Tingkat Tinggi PBB yang membentuk tujuan pembangunan berkelanjutan. Bahkan setelah masa jabatannya sebagai presiden, SBY terus memimpin, menjabat sebagai Presiden Majelis dan Ketua Dewan Global Green Growth Institute (GGGI) pada tahun 2014-2016. “Warisannya tetap menjadi cahaya penuntun bagi kerja bersama kita,” papar Menko AHY.

Institut Yudhoyono didirikan pada tahun 2017 oleh SBY, berlandaskan pada kebebasan, kemakmuran, dan keamanan; nilai-nilai yang sangat penting dalam dunia yang berubah cepat dan terhubung.

“Tahun ini, Kuliah Institut Yudhoyono membahas tema Pertumbuhan Hijau: Pertumbuhan Berkelanjutan dengan Keadilan,” ucap AHY.

Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, kini disebutkan sedang mendorong kemajuan di berbagai bidang, dari ketahanan pangan dan air bersih hingga transisi energi dan inovasi industri.

Dalam kesempatan itu AHY merasa terhormat  mendapatkan pesan video khusus dari HE Ban Ki-moon, Ketua Dewan GGGI saat ini. “Saya berkesempatan bertemu dengannya di Hainan selama Forum Boao pada bulan Maret. Meskipun ia tidak dapat bergabung dengan kami secara langsung, ia dengan ramah mengirimkan pidatonya yang akan diputar setelah ini,” ucap AHY.

Atas nama The Yudhoyono Institute,  AHY menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada HE Ban Ki-moon atas dukungannya terhadap acara ini. (bams)