Hukum & KriminalPortal Jateng

Seorang Tahanan Polresta Banyumas Meninggal, 10 Orang Ditetapkan Tersangka, 4 Polisi Diperiksa

11
×

Seorang Tahanan Polresta Banyumas Meninggal, 10 Orang Ditetapkan Tersangka, 4 Polisi Diperiksa

Sebarkan artikel ini
Seorang Tahanan Polresta Banyumas Meninggal, 10 Orang Ditetapkan Tersangka, 4 Polisi Diperiksa
Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi S saat memimpin Konferensi Pers penetapan 10 tersangka meninggalnya OK, seorang tahanan di Polresta Banyumas

PURWOKERTO – Sat Reskrim Polresta Banyumas, Polda Jawa Tengah, menetapkan 10 orang tersangka penganiayaan yang diduga mengakibatkan seorang tahanan kasus pencurian sepeda motor berinisial OK (26), warga Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden, Banyumas meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit.

“Pengungkapan kasus ini bermula dari laporan orang tua korban OK tertanggal 5 Juni 2023 yang kami tindak lanjuti dengan penyelidikan,” kata Kepala Satreskrim Polresta Banyumas Komisaris Polisi Agus Supriadi Siswanto, Rabu (7/6/2023)

Ia mengatakan dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan rekaman kamera pengintai (“closed circuit television”/CCTV), pihaknya menemukan dan menetapkan 10 orang tersangka penganiayaan OK.

Dalam hal ini, sebutnya, 10 tersangka penganiayaan tersebut merupakan tahanan Polresta Banyumas yang terdiri atas D, DW, AD, SA, YT, DA, LW, ZA, YA, dan IW.

“Kasus penganiayaan tersebut terjadi saat OK baru dimasukkan ke dalam sel tahanan pada hari Kamis (18/5), pukul 17.50 WIB, ada tiga pelaku yang bertanya kepada korban namun tidak direspons sehingga mereka kesal dan terjadilah kekerasan secara beruntun,” jelasnya.

Menurut dia, penganiayaan tersebut dilakukan  para pelaku dengan tangan kosong dan menggunakan kaki.

Bahkan, lanjut dia, para pelaku menyeret korban yang sudah tidak berdaya ke kamar mandi dan menyiramnya dengan air.

“Petugas jaga ruang tahanan yang mendengar adanya keributan tersebut pada pukul 18.20 WIB segera masuk ke dalam sel dan membawa korban keluar ruangan. Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit,” katanya.

Seorang Tahanan Polresta Banyumas Meninggal, 10 Orang Ditetapkan Tersangka, 4 Polisi Diperiksa

Setelah menjalani perawatan di RSUD Prof Margono Soekarjo Purwokerto, OK pada hari Jumat (2/6) meninggal dunia dan jenazahnya dipulangkan ke rumah duka, Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden, Banyumas.

Kasatreskrim mengatakan pihaknya telah memeriksa delapan orang saksi yang terdiri atas empat orang petugas dan empat orang tahanan yang tidak ikut melakukan penganiayaan.

Menurut dia, 10 tersangka kasus penganiayaan tersebut akan dijerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

“Korban sebelumnya pernah menjalani hukuman selama 6 bulan penjara karena tersangkut kasus pencurian burung di Baturraden,” jelasnya.

Terkait dengan kasus penganiayaan tersebut, dia mengatakan pihaknya akan melakukan autopsi jenazah OK guna memastikan penyebab kematian korban meskipun berdasarkan hasil pemeriksaan dokter selama menjalani perawatan di RSUD Prof Margono Soekarjo yang bersangkutan diketahui mengalami kekurangan elektrolit, gagal ginjal kronis, dan fungsi organ levernya rusak akibat minuman beralkohol.

Dijelaskan , autopsi tersebut rencananya akan digelar pada hari Kamis (8/6) dengan melibatkan Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Universitas Diponegoro Semarang, dan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto.

Sebelumnya, orang tua OK, Jakam (51) bersama penasihat hukumnya, Silvia Devi Soembarto meminta Polresta Banyumas melakukan autopsi terhadap jenazah OK dan mengusut tuntas kasus yang mengakibatkan tahanan tersebut meninggal dunia.

Permintaan tersebut diajukan karena saat pihak keluarga membuka kain kafan jenazah mendapati banyak luka pada tubuh OK sehingga muncul dugaan kematian OK bukan semata-mata disebabkan gagal ginjal.

OK ditangkap polisi di rumahnya, Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden, Banyumas, pada Selasa (16/5) malam karena terlibat kasus pencurian sepeda motor dan yang bersangkutan dimasukkan ke dalam sel tahanan Polresta Banyumas pada Kamis (18/5) petang.  (sat)