Portal Jatim

Sempat Ricuh, Ribuan Mahasiswa Malang Tuntut Hentikan Dinasti Politik Jokowi

Redaksi
57
×

Sempat Ricuh, Ribuan Mahasiswa Malang Tuntut Hentikan Dinasti Politik Jokowi

Sebarkan artikel ini
Kericuhan saat demo mahasiswa di Kota Malang

KOTA MALANG – Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Malang menggelar demonstrasi besar-besaran pada Jumat (23/08/2024), menyerukan penghentian apa yang mereka sebut sebagai rezim otoriter dan dinasti politik Presiden Jokowi.

Massa mahasiswa mulai memadati depan Gedung DPRD Kota Malang sekitar pukul 15.00 WIB. Dengan menggunakan mobil pickup yang dilengkapi pengeras suara, mereka bergantian berorasi, menyampaikan tuntutan secara lantang.

Awalnya, aksi berlangsung kondusif hingga Ketua DPRD Kota Malang dan beberapa wakil rakyat berencana menemui para demonstran. Namun, niatan tersebut ditolak oleh massa, yang kemudian memicu ketegangan. Beberapa menit setelah itu, aksi dorong-dorongan antara mahasiswa dan aparat kepolisian yang berjaga tak terhindarkan.

Para demonstran secara berulang menuntut agar dinasti politik yang mereka tuduhkan kepada Presiden Jokowi segera dihentikan. Selain itu, teriakan “revolusi” terdengar kuat di sepanjang demonstrasi.

Situasi semakin memanas ketika sejumlah demonstran mulai melemparkan botol air mineral dari tengah barisan. Puncaknya terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, saat massa mencoba menerobos masuk ke Gedung DPRD Kota Malang, namun dihalangi oleh aparat kepolisian. Ketika bentrokan semakin tak terkendali, lemparan batu dan benda keras mulai menghujani petugas, yang akhirnya memilih mundur.

Tak lama kemudian, puluhan mahasiswa berhasil merobohkan pintu gerbang bagian barat Gedung DPRD, dan ribuan demonstran pun merangsek masuk ke halaman gedung.

Sekitar pukul 18.00 WIB, massa demonstran mulai meninggalkan gedung DPRD, menyisakan kerusakan di lokasi. Gerbang, pos pengamanan, serta bagian kaca dan genting terlihat hancur. Aksi vandalisme juga menyasar pada tulisan di gedung tersebut.

Perlu diketahui, Gedung DPRD Kota Malang akan digunakan esok hari untuk pelantikan anggota dewan yang terpilih pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lalu. (Junaedi)