PendidikanPortal DIY

Seluruh Jenjang Pendidikan di Sleman Mulai Laksanakan PTM 100 Persen

120
×

Seluruh Jenjang Pendidikan di Sleman Mulai Laksanakan PTM 100 Persen

Sebarkan artikel ini
Seluruh Jenjang Pendidikan di Sleman Mulai Laksanakan PTM 100 Persen

SLEMAN – Setelah melakukan evaluasi selama dua minggu, akhirnya Pemkab Sleman memutuskan sejak 17 Januari 2022, pelaksanaan pendidikan tatap muka di seluruh sekolah taman kanak-kanak, SD dan SMP di Sleman dilakukan secara penuh atau seratus persen. Sementara pendidikan tatap muka 100 persen jenjang pendidikan SMA dan SMK sudah dilakukan sejak sepekan sebelumnya, sehingga kini seluruh jenjang pendidikan di Kabupaten Sleman, D-I-Y sudah melakukan pendidikan tatap muka 100 persen.

“Selain situasinya sudah memungkinkan, kebijakan pelaksanaan pendidikan tatap muka 100 persen ini, juga mengacu Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, yakni Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan, yang menyebutkan semua wilayah yang situasi pandemi Covidnya sudah tidak mengkhawatirkan, boleh menyelenggarakan pendidikan tatap muka 100 persen,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Drs Ery Widaryana MM kepada Portal Indomnesia di kantornya Selasa (18/1/2022)

Namun, karena pandemi covid-19 belum berakhir, serta adanya ancaman varian baru yakni omikron, maka, waktu pembelajaranya masih dibatasi. Yaitu, pembelajaran untuk siswa taman kanak-kanak, waktu pembelajaraanya per hari maksimal hanya empat jam pelajaran, per jam selama 30 menit.

Untuk pembelajaran siswa kelas 1-2 SD durasi pembelajaranya maksimal 30 jam pelajaran per minggu, yang setiap jam pelajarannya selama 30 menit per jam. Siswa kelas 3 maksimal 32 jam per minggu yang setiap jam pelajaranya selama 30 menit. Sedang untuk siswa kelas 4-5-6 SD waktu pembelajaranya selama 34 jam pelajaran per minggu, yang setiap jamnya selama 30 menit. Sedang waktu pembelajaran untuk jenjang pendidikan siswa SMP lebih lama lagi, yakni selama 36 jam per minggu yang setiap jam pelajaranya selama 40 menit.

Selain itu, semua sekolah diwajibkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Yaitu semua orang masuk lingkungan sekolah wajib memakai masker, cek suhu dan sering cuci tangan dengan sabun. Semua kantin sekolah belum boleh buka, sehingga semua siswa boleh membawa bekal makanan sendiri-sendiri, dan saat istirahat semua siswa tidak boleh berkerumun terlalu banyak.

Pemberlakuan pembelajaran tatap muka 100 persen ini diterima senang oleh para siswa dan guru di Sleman. Sebab pembelajaran tatap muka 100 persen ini, selain menyenangkan juga lebih memudahkan proses pembelajarannya.

“Pembelajaran secara daring yang telah berlangsung di semua sekolah selama dua tahunan ini sangat merepotkan siswa dan guru. Sehingga dengan diberlakukanya pendidikan tatap muka 100 persen ini sangat disambut gembira oleh para guru dan siswa,” kata kepala SD Negeri Gabahan Kapanewon Mlati, Widowati Arif Nurbandi.

Untuk mengantisipasi terjadinya penularan covid 19, proses pembelajaran di SD Negeri gabahan Mlati, semua siswa dilarang pinjam meminjam sarana pembelajaran seperti penggaris, buku maupun alat tulis. Selain itu, semua siswa dan guru ketika akan dan sesudah menulis di papan tulis, juga diwajibkan memakai handzaniteser.

Sedang di SMP Negeri 3 Sleman, dalam upaya mencegah terjadinya penularan Covid-19, selain menerapkan protokol kesehatan seperti pakai masker dan sering cuci tangan pakai sabun, kepulangan siswa dilakukan secara bergantian. Dengan cara ini, diharap saat pulag sekolah tidak terjadi keerumunan di luar kelas. (Brd)