Example 970x250
Portal DIY

Selama Ramadan PMI Sleman Krisis Darah

Portal Indonesia
67
×

Selama Ramadan PMI Sleman Krisis Darah

Sebarkan artikel ini
Kepala UDD PMI Sleman, dr Fadhila Nur Handayani, M.Med, Sc, Sp.PK (kiri) dan Ketua PMI Sleman dr Mafilindati Nuraini, M.Kes (Portal Indonesia/Brd)
RajaBackLink.com

SLEMAN – Seperti tahun-tahun sebelumnya, selama bulan ramadhan ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman mengalami krisis darah. Padahal darah tak dapat digantikan barang lain, sehingga PMI Sleman berharap masyarakat mau mendonorkan darahnya, sehingga kebutuhan masyarakat terhadap darah bisa tercukupi.

Menurut Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Sleman, dr Fadhila Nur Handayani , M.Med, Sc.,Sp.PK, krisisnya stok darah di PMI Sleman bukan karena meningkatnya permintaan masyarakat terhadap darah, melainkan karena menurunnya minat masyarakat untuk mendonorkan darah.

ADVERTISEMENT
RajaBackLink.com
Scroll Lanjut Membaca

“Permintaan masyarakat terhadap darah di PMI Sleman selama ramadhan ini, hampir sama dengan bulan-bulan biasa,yakni sekitar 800 kantong per minggu. Sedang masyarakat yang mendonorkan darahnya, jika pada bulan-bilan biasa mencapai sekitar 500 kantong per minggu, tetapi selama ramadhan ini turun menjadi sekitar 300 kantong per minggu atau sekitar 50 kantong per hari. Akibatnya PMI Sleman menjadi sering kekurangan darah,” kata Fadhila.

Fadhila memperkirakan, krisis stok darah yang dialami PMI Sleman akan berlangsung sampai akhir lebaran mendatang. Untuk itu, dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, PMI Sleman terus melakukan berbagai upaya, diantaranya siap melayani permintaan donor darah siang maupun malam hari.

Sementara itu ketua PMI Kabupaten Sleman dr Mafilindati Nuraini M.Kes mengatakan, bahwa PMI Sleman memiliki slogan ‘tidak ada kata tidak ada darah’.

Artinya selalu siap memenuhi permintaan masyarakat terhadap darah. Untuk dapat memenuhi mewujudkan tekat tersebut, dalam upaya meningkatkan minat masyarakat untuk mau donor darah, PMI Sleman melakukan berbagai terobosan.

Diantaranya, menyediakan dorprize berupa sebuah hanpone atau telepone genggam yang diundi setiap bulan sekali bagi semua orang yang mendonorkan darahnya di markas PMI Sleman. Bahkan khusus bulan Ramadhan ini, undian dorprize dilakukan selama empat kali.

Baca Juga:
5 Wilayah Kapanewon di Sleman Disapu Angin, Kerugian Mencapai Jutaan Rupiah

Selain itu, orang yang melakukan donor darah di markas PMI Sleman, diberi bonus berupa cek kesehatan secara Cuma-Cuma, yang meliputi, pemeriksaan gula darah, colesterol maupun asam urat.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Sleman ini menambahkan, dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap darah, selama bulan ramadhan ini PMI Sleman gencar melakukan layanan donor darah dengan menyasar ke gereja-gereja pada siang hari dan ke masjid-masjid pada malam hari.

Meski demikian persediaan darah di PMI Sleman selalu menipis. Untuk dapat memenuhi kebutuhan darah, maka PMI Sleman sering mengambil darah ke berbagai PMI di luar Sleman.

Diantaranya ke PMI kota Yogyakarta, maupun ke berbagai PMI di luar DIY, diantaranya dari Solo, Surabaya, Semarang dan ke berbagai daerah lain.

Karena itu, Mafilindati berharap kepada masyarakat, untuk gemar donor darah, sehingga kebutuhan masyarakat terhadap darah di PMI Sleman bisa terpenuhi.

“Donor darah itu tidak sakit, dan bahkan orang yang rutin melakukan donor darah justru malah sehat, karena sel darah menjadi sering ganti,” kata Mafilindati mengakiri perbincangan. (Brd)