Portal DIY

Sejumlah Mantan Atlet Nasional Terima Bantuan dari IOA

15
×

Sejumlah Mantan Atlet Nasional Terima Bantuan dari IOA

Sebarkan artikel ini
Sejumlah Mantan Atlet Nasional Terima Bantuan dari IOA
Basis Sudrajat (kanan) menerima bantuan dalam program Charity The Juara 2023 oleh Yayuk Basuki (Brd/Portal Indonesia)

SLEMAN – Melalui program Charity The Juara 2023, Indonesia Olympian Association (IOA) memberi bantuan sejumlah uang kepada dua mantan atlet asal DIY yang pernah membela Indonesia di SEA Games. Yaitu mantan atlet pencak silat, Basis Sudrajat dan mantan atlet balap sepeda sepeda, Fanny Gunawan .

Bantuan diserahkan oleh ketua Indonesia Olympian Association (IOA) Yayuk Basuki kepada penerima bantuan di Uttara Hotel Jalan Kaliurang, Sleman, Rabu (20/12/2023).

Selain mereka, bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 25 juta diberikan kepada tiga mantan atlet yang pernah menyumbang medali emas di level SEA Games, yakni Puspita Mustika Adya (balap sepeda), Yuni Astuti (bulutangkis) dan Lieng Lieng Agustin (tenis meja).

Mereka menjadi bagian dari 32 mantan atlet nasional yang mendapatkan bantuan dalam Charity The Juara 2023 yang diinisiasi Indonesia Olympian Association (IOA).

“Sebenarnya ini merupakan tugas pemerintah. Kalau atlet sekarang mungkin lebih terjamin, tapi yang dulu itui benar-benar membutuhkan perhatian. Banyak mantan atlet yang kurang beruntung. Mereka itu belum mendapatkan apa yang didapatkan seperti atlet saat ini,” kata Ketua Umum IOA, Yayuk Basuki

Ia menambahkan, kesejahteraan mantan-mantan atlet yang pernah membanggakan Indonesia menjadi PR bersama. “Kami ingin usulkan agar bisa dapatkan dana CSR untuk membantu para mantan atlet ini. Bukan tentang nominal, namun perhatian dan penghargaan yang memang harus kita berikan. Dedikasi mereka untuk Indonesia tidak pernah luntur,” tambahnya.

Sementara itu Lieng Lieng Agustin, mantan atlet tenis meja nasional mengatakan, bantuan yang diberikan akan sangat membantu teman-teman mantan atlet yang pernah berjaya di SEA Games dan membanggakan Indonesia.

Tidak semua mantan atlet tersebut dapat hidup dengan layak dan menikmati hari tuanya. Lieng Lieng Agustin merupakan mantan atlet tenis meja Indonesia. Ia tiga kali menyumbangkan medali emas di SEA Games 1989, 1991 dan 1993.

“Meski berhasil membawa nama harum negara Indonesia, namun juga belum mendapatkan penghargaan seperti yang diberikan kepada atlet-atlet berprestasi belakangan ini,” kata Lieng Agustin.

Pupita Mustika Adya, mengaku senang mendapatkan bantuan dari IOA. Mantan atlet balap sepeda ini meraih medali emas SEA Games di Manila 1998 untuk nomor sprint 200 meter dan 1000 meter Individual Time Trial (ITT). Tahun 1989, ia mencetak rekor baru SEA Games 1000 meter ITT di Kuala Lumpur dan di SEA Games 1991 Manila, ia kembali menyumbang emas.

Namun dengan sederet prestasinya tersebut, beberapa tahun terakhir Ia harus bolak-balik meja operasi untuk mengurangi kelebihan cairan di otak. Ia pun harus menanggung biaya itu sendiri tanpa bantuan dari pemerintah.

“Dengan kondisi seperti ini, maka dengan adanya antuan tersebut jelas dapat meringankan beban kami. Karenanya bantuan ini sangat kami syukuri, “ tegas Pupita. (Brd)