SITUBONDO – Gelombang pencurian sepeda motor menghantui warga di wilayah barat Kabupaten Situbondo. Hanya dalam sepekan, empat unit motor dilaporkan hilang di tiga kecamatan berbeda, mengindikasikan pola kejahatan yang sistematis dan terencana.
Kasus terbaru menimpa Supandi (65), warga Desa Trebungan, Kecamatan Mlandingan. Pada Minggu dini hari (18/5/2025), sepeda motor Honda CB 150 miliknya digondol maling saat ia tengah menunaikan salat Subuh di Masjid Nurul Yakin yang hanya beberapa meter dari rumahnya. Meski sempat melihat motor itu dikendarai seseorang ke arah barat, upaya pengejaran Supandi sia-sia. Kerugian akibat pencurian ini diperkirakan mencapai Rp8,5 juta.
“Padahal saya baru pulang dari acara keagamaan dan hanya sebentar meninggalkan motor di garasi,” tutur Supandi dengan nada kecewa.
Tak menunggu lama, Supandi melaporkan kejadian itu ke Polsek Mlandingan. Kapolsek AKP Subaidi langsung turun ke lokasi dan memimpin olah TKP bersama tim. Dokumen kendaraan seperti fotokopi BPKB dan STNK juga telah diamankan sebagai barang bukti.
Menurut AKP Subaidi, pihaknya tengah memburu pelaku yang diduga bagian dari jaringan pencurian lintas kecamatan. Kejadian ini menyusul tiga kasus curanmor lainnya di Kecamatan Besuki dan Banyuglugur yang terjadi dalam kurun waktu hampir bersamaan.
“Modusnya cenderung sama: memanfaatkan jam-jam rawan subuh ketika warga lengah,” ujar AKP Subaidi. Ia menambahkan, pelaku dapat dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.
Polsek Mlandingan kini bekerja sama dengan Unit Resmob Barat Polres Situbondo guna mengungkap jaringan pelaku. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, memasang kunci ganda, dan menghidupkan kembali ronda malam.
“Ini bukan hanya soal penegakan hukum, tapi soal solidaritas sosial menjaga kampung kita tetap aman,” tegas AKP Subaidi.
Dengan makin maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor, warga berharap aparat kepolisian dapat memperkuat patroli dan investigasi, sementara masyarakat turut aktif dalam sistem keamanan lingkungan. Sinergi inilah yang menjadi kunci untuk memutus mata rantai kejahatan terorganisir di wilayah Situbondo.