KesehatanTips & Edukasi

Sakit Kepala Terus-Menerus dan Cara Mengatasinya

portal-indonesia.com
×

Sakit Kepala Terus-Menerus dan Cara Mengatasinya

Sebarkan artikel ini
Sakit Kepala
Sakit Kepala Terus-Menerus dan Cara Mengatasinya (portal-indonesia.com)

Sakit kepala adalah sensasi tidak nyaman yang terasa di salah satu atau kedua bagian kepala dan bahkan bisa menjalar sampai ke leher atau punggung. Sakit kepala terus-menerus atau yang terjadi secara berkepanjangan dapat sangat mengganggu aktivitas harian serta menurunkan kualitas hidup seseorang. Kondisi yang juga dikenal sebagai sakit kepala kronis ini bisa menyerang siapa pun dan seringkali membuat penderitanya merasa frustasi. Sakit kepala kronis sendiri bukanlah kondisi tunggal dari satu jenis sakit kepala saja, melainkan istilah payung yang mencakup berbagai macam sakit kepala. Kata “kronis” di sini mengacu pada seberapa sering sakit kepala terjadi pada Anda dan berapa lama kondisi tersebut berlangsung.

Kita akan membahas banyak hal terkait sakit kepala kronis di dalam ulasan ini, tetapi Anda juga bisa pelajari lebih banyak terkait kondisi ini dengan mengunjungi situs Chou Neuroscience Clinic. Klinik spesialis saraf terkemuka di Singapura ini memiliki penjelasan yang komprehensif mengenai sakit kepala kronis, mulai dari penyebab, gejala, sampai cara untuk menanganinya.

Memahami Sakit Kepala Kronis

Jika Anda mengalami sakit kepala kronis, biasanya Anda tidak hanya menderita satu jenis sakit kepala, tetapi ada beberapa. Menurut International Headache Society, sakit kepala terus-menerus (chronic daily headaches/CHD) didefinisikan sebagai sakit kepala yang terjadi lebih dari lima belas hari selama sebulan dalam kurun waktu setidaknya tiga bulan terakhir. Rasa sakit ini bisa muncul secara beruntun maupun dengan jeda (intermiten). Sakit kepala kronis bisa dikategorikan ke dalam 2 jenis utama, yaitu sakit kepala primer dan sekunder.

Sakit kepala primer adalah jenis sakit kepala yang tidak dipicu oleh masalah kesehatan lain dan biasanya berlangsung selama kurang dari 4 jam atau lebih. Beberapa jenis sakit kepala primer termasuk di antaranya:

  • Migrain kronis: sensasi berdenyut dengan intensitas sedang hingga parah di kedua sisi kepala. Migrain episodik dapat berkembang menjadi migrain kronis.
  • Migrain kronis pada anak-anak: seringkali terjadi di salah satu sisi kepala dengan penyebab seperti fotofobia (mata sensitif terhadap cahaya terang) atau fonofobia (sensitif terhadap suara tertentu).
  • Sakit kepala tegang kronis: bisa menyerang kedua sisi kepala, tidak berdenyut, tidak memiliki gejala terkait, dan intensitasnya bisa mulai dari ringan hingga sedang.
  • Sakit kepala persisten harian (NDPH): sakit kepala yang muncul mendadak dan tidak kunjung mereda dalam waktu 24 jam. Penderita biasanya tidak memiliki riwayat sakit kepala sebelumnya.
  • Hemicrania continua: sensasi rasa sakit pada salah satu sisi kepala yang terjadi secara terus-menerus dengan intensitas naik-turun dan diperparah dengan adanya eksaserbasi (perburukan gejala pernapasan akut).
  • Sakit kepala kluster (cluster headache): rasa sakit kepala yang cenderung cukup singkat, tetapi sangat menusuk dan terkadang disertai demam. Cluster headache biasanya terasa di bagian dalam salah satu sisi kepala.
  • Sakit kepala primer menusuk: sensasi nyeri tajam, tiba-tiba, dan menusuk di kepala yang sering terjadi sepanjang hari.
Baca Juga:
Bakti Kesehatan Donor Darah Wujud Kepedulian Polri Pada Kemanusiaan

Sakit kepala sekunder adalah jenis sakit kepala yang menjadi salah satu gejala bagi faktor eksternal lain. Faktor kemunculan kondisi ini bisa beragam, mulai dari mulai dari stres, kurang tidur, terlalu banyak mengonsumsi obat pereda nyeri, atau perubahan suhu dan cuaca, hingga kondisi medis yang lebih serius, seperti cedera kepala, peradangan, serta tumor otak. Beberapa jenis sakit kepala sekunder termasuk di antaranya:

  • Sakit kepala post-trauma (sakit kepala jangka panjang): sakit kepala ini biasanya mulai muncul 2-3 hari setelah Anda mengalami cedera kepala. Jenis sakit kepala ini dapat berlangsung hingga beberapa bulan. Namun, segera periksakan diri ke dokter jika kondisi tidak membaik setelah beberapa minggu.
  • Sakit kepala berulang (rebound headache): terjadi saat konsumsi berlebihan pada obat pereda nyeri untuk mengobati sakit kepala yang berlangsung terlalu lama.
  • Thunderclap headache: atau sering disebut sebagai sakit kepala petir adalah sensasi nyeri hebat di kepala yang berlangsung singkat (sekitar 5 menit, lalu hilang). Belum diketahui secara pasti penyebab dari kondisi ini, tetapi ada beberapa faktor yang dapat memengaruhinya, seperti gangguan pembuluh darah (misalnya stroke), cedera, atau kelainan struktur otak (misalnya tumor otak).

Mengapa Sakit Kepala Terus-Menerus Perlu Diperhatikan?

Sakit kepala kronis tidak hanya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk mencari pertolongan medis jika Anda mengalami sakit kepala kronis dan tidak kunjung membaik. Beberapa gejala yang dapat diwaspadai terkait sakit kepala kronis, meliputi:

  • Sering mengalami sakit kepala
  • Intensitas nyeri yang bervariasi dari ringan hingga berat
  • Durasi rasa sakit yang semakin lama (berjam-jam atau berhari-hari)
  • Nyeri pada kedua sisi kepala (tegang) atau di satu sisi (migrain)
  • Mual, muntah, sensitif terhadap cahaya atau suara, dan tegang otot.
Baca Juga:
Strategi Menulis Konten SEO yang Efektif untuk UMKM

Langkah-Langkah Pengobatan oleh Dokter Spesialis Saraf

Pengobatan terhadap sakit kepala kronis biasanya akan fokus untuk meredakan rasa nyeri pada kepala atau mengurangi frekuensinya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi sakit kepala kronis meliputi:

  • Konsultasi dengan dokter: dokter spesialis saraf dapat memberikan mendiagnosis dan penanganan yang sesuai untuk sakit kepala kronis.
  • Mengidentifikasi dan menghindari pemicu: setiap orang memiliki pemicu sakit kepala yang berbeda-beda. Dengan mengidentifikasi dan menghindari pemicu tersebut, Anda dapat mengurangi frekuensi dan intensitas serangan sakit kepala.
  • Mengubah gaya hidup: menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, tidur cukup, dan pengelolaan stres yang baik, dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas sakit kepala.
  • Pengobatan medis: dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk meredakan gejala sakit kepala, seperti obat pereda nyeri atau obat pencegah migrain.
  • Terapi fisik: fisioterapi atau terapi pijat dapat membantu meredakan ketegangan pada otot dan menurunkan frekuensi sakit kepala.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf jika Anda mengalami sakit kepala terus-menerus selama beberapa waktu. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan pemeriksaan penunjang seperti tes darah, CT scan atau MRI scan, dan bahkan tes spinal tap (tusuk lumbal), untuk mendeteksi penyebab yang mendasari sakit kepala. Dengan diagnosis yang tepat, dokter dapat memberikan penanganan yang paling efektif, mengelola gejala yang dialami, guna meningkatkan kualitas hidup Anda.