YOGYAKARTA – Sebanyak 450 prajurit Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini Statis, Yonif 403/WP Kodam IV Diponegoro mendapatkan pembinaan mental sebelum mereka bertugas di garis depan di Wilayah Kabupaten Boven Digoel Papua Selatan.
Pembinaan mental oleh Pusat Pembinaan Mental (Pusbintal) TNI dilangsungkan di Gedung Serbaguna Yonif 403/WP Korem 072/PMK Kodam IV/Diponegoro, Rabu (18/6/2025).
Kegiatan dipimpin Kepala Bidang Pembinaan Mental Ideologi Pusbintal TNI Letkol Sus Lumban Gaol, M.H, mewakili Kapusbintal TNI Brigjen TNI Tornado S.Sos., M.M. Acara yang diawali Ice breaking oleh Kapten Laut (P) Karel Satriawan. A.Md, dihadiri Komandan Yonif 403/WP Letkol Inf Moh. Irwan Afandi, perwira staf, para komandan kompi dan komandan pleton, Ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana Cabang LIX Yonif 403 Koorcab Rem 072 PD IV/Diponegoro.
Komandan Yonif 403/WP Letkol Inf Moh Irwan Afandi menyampaikan Satgas Pamtas ini rencananya bertugas selama satu tahun di Papua. Sebelumnya, satgas juga akan melakukan latihan Proglatsi Siapops Sistem Blok (PSSB) di Komando Latihan Rindam IV serta melaksanakan latihan Pratugas di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus di Batujajar Bandung.
Pembekalan Bintal TNI ini dinilai bermakna strategis dalam rangka membekali prajuritnya di medan tugas. Harapannya selain tidak ada pelanggaran disiplin, tugas pengamanan nantinya bisa berjalan aman dan lancar, dengan bermodalkan mental yang tangguh.
Kabidbintalid Pusbintal TNI Letkol Sus Lumban Gaol, dalam sambutan pengantarnya mewakili Kapusbintal TNI Brigjen TNI Tornado S.Sos., M.M. menyampaikan pelanggaran disiplin umumnya bermula dari mental yang lemah. Karena itu, pembinaan mental harus menjadi prioritas untuk menciptakan prajurit yang bermoral tinggi dan siap menghadapi tantangan operasi.
Letkol Sus Gaol juga mengingatkan para prajurit agar menjalankan operasi dengan penuh kehormatan dan rasa tanggung jawab, serta menjaga nama baik TNI.
Ia juga menekankan pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial, terlebih di tengah pesatnya arus informasi digital.
“Gunakan media sosial secara positif, jadikan sebagai alat komunikasi yang mendukung tugas. Bukan justru menjadi sumber masalah,” pesan Letkol Gaol.
Kabidbintalid juga menyoroti berbagai persoalan mental yang kerap muncul di kalangan prajurit. Mulai dari judi online, narkoba, kekerasan dalam rumah tangga, hingga kasus perkelaian dan bunuh diri. Menurutnya, semua itu bermula dari krisis mental dan spiritual.
Letkol Gaol meyakinkan agar berbagai persoalan itu tidak terjadi pada Prajurit Satgas Yonif 403/WP, maka kata kuncinya adalah prajurit harus kembali pada nilai-nilai agama melalui peningkatan iman dan taqwa. Yakni dengan menjalankan ibadah yang konsisten dan pemahaman agama yang baik. Sehingga akan melahirkan moral atau perilaku terpuji dan membentuk mental tangguh.
Pembekalan ini menjadi salah satu langkah konkret TNI dalam mempersiapkan pasukannya secara menyeluruh. “Bukan hanya fisik dan taktik, tetapi juga moral dan mental untuk menjaga kedaulatan negara di wilayah perbatasan,” kata Letkol Gaol.
Ia juga berpesan kepada Ketua Persit Cabang LIX Yonif 403 Ny. Dhian Irwan. Di saat para suami menjalankan tugas di medan operasi, Ketua Persit berperan penting dan mengemban tanggung jawab besar sebagai Bunda, untuk para isteri dan putra putrinya. Hubungan emosional ini akan menjadi nutrisi atau spirit dalam penantian satgas kembali.
Di akhir acara, Tim Pusbintal TNI menyebarkan angket kepada seluruh peserta untuk mengukur sejauhmana pemahaman terhadap materi Bintal TNI setelah mendapat pembekalan. (bams)