PURWOREJO – Hasil pekerjaan proyek senilai Rp1,6 Miliar milik Dinas PUPR Kabupaten Purworejo, yang berlokasi di Desa Sawangan Kecamatan Pituruh, terkesan dikerjakan secara asal-asalan. Proyek tersebut merupakan implementasi pekerjaan peningkatan BP-SPAM (perpipaan air minum) yang bersumber dari DAK (Dana Alokasi Khusus) tahun anggaran 2024.
Dari pantauan di lapangan, terlihat pipa-pipa hdpe terlentang dimana-mana. Instalasi pipa yang dilakukan seperti tidak ditata dengan baik. Pipa juga tidak ditanam sehingga beresiko meningkatkan kerusakan dan membuat kawatir warga karena pipa-pipa itu melintasi tanah pekarangan dan kebun.
Pemasangan pipa terkesan hanya diletakan semaunya. Proses pengerjaan proyek SPAM ini ditengarai kurang melibatkan masyarakat setempat dalam merencanakan tata letak pipa. Fasilitas SPAM juga terpantau ada yang rusak dan dibiarkan begitu saja tanpa keterangan yang jelas meski sudah dikomplain warga.
“Itu ada yang meteranya sudah jebol, pipa-pipanya juga semrawut. Warga kawatir kalo beraktivitas di kebun mereka, menggunakan senjata tajam terkena jadi rusak pipa nanti suruh ganti. Instalasi pipa yang semrawut juga jelek sekali dilihat merusak pemandangan,” kata sumber, warga setempat, Senin (7/1/2025).
Warga juga mempertanyakan instalasi pipa yang tidak ditanam, seperti di desa-desa lain.
“Saya tanya di desa lain yang secara geografisnya mirip dengan desa kami (Sawangan) pipanya ditanam, rapi, kenapa disini tidak. Pada saat pekerjaan dilangsungkan juga saya tidak melihat ada papan proyek dipasang,” ungkapnya kepada media.
Warga heran, pasalnya proyek peningkatan SPAM kali ini anggaranya cukup fantastis jika dibandingkan dengan pekerjaan SPAM sebelumnya, dengan anggaran jauh lebih kecil namun instalasinya dapat lebih rapi.
Sementara itu Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Purworejo, Riski Khozari, berdalih proyek tersebut telah dikerjakan sesuai dengan ketentuan. Pipa yang ditanam hanya sebagian saja, berkisar 30 persen dari total panjang keseluruhan pipa.
Riski juga menjamin dirinya bersih, tidak pernah meminta imbalan atau fee atas pengerjaan proyek itu. “Sudah dikerjakan sebagaimana perencanaanya,” ujarnya. (Fauzi)