SLEMAN – Untuk memastikan kelancaran pembangunan infrastruktur tahun 2024 di Kabupaten Sleman, sejumlah pejabat dinas terkait meninjau beberapa proyek infrastruktur yang tengah berjalan. Peninjauan ini bertujuan untuk menilai kemajuan dan dampak dari proyek-proyek yang telah dianggarkan.
Peninjauan dilakukan oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo bersama Wakil Bupati, Danang Maharsa, didampingi Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Haris Martapa dan sejumlah kepala perangkat daerah terkait.
Sedangkan proyek yang ditinjau meliputi pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP), Peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH), Perbaikan Jalan, Pembangunan Plaza Pengunjung, dan Rehabilitasi Jembatan.
Pertama proyek yang dikunjungi dalah pembangunan gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) yang berada di Sleman. Bangunan MPP yang dibangun oleh Pemkab Sleman sebesar Rp 66.327.731.000,- ini memiliki empat lantai dan akan difungsikan sebagai pusat layanan publik yang modern dan efisien.
Bupati Kustini mengatakan, bahwa MPP Kabupaten Sleman akan difungsikan mulai akhir tahun 2024 mendatang. “Insyallah MPP ini akan mulai beroperasi pada bulan desember 2024,” kata Kustini.
Kemudian, peninjauan dilanjutkan ke proyek peningkatan RTH di Lapangan Caturharjo. Dengan anggaran sebesar Rp 1.003.586.032,- proyek ini meliputi pembangunan pagar keliling, drainase luar lapangan, serta fasilitas kamar mandi.
“Peningkatan RTH ini diharapkan dapat mendukung aktivitas olahraga masyarakat. Dengan fasilitas yang lebih baik, masyarakat dapat lebih nyaman berolahraga di lingkungan sekitar,” kata Kustini.
Proyek ketiga yang ditinjau yaitu pembangunan Plaza Pengunjung di Kawasan Gardu Pandang Kaliurang dengan anggaran Rp 2.510.465.700,- Proyek ini diharapkan mampu menarik lebih banyak pengunjung ke kawasan tersebut.
“Plaza ini diharapkan bisa menjadi daya tarik wisata yang menjadi pengungkit untuk meningkatkan kunjungan masyarakat,” kata Kustini.
Proyek lain yang tak kalah penting adalah peningkatan ruas jalan Blembem – Tanen sepanjang 1500 meter, dengan anggaran Rp 5.770.975.000,- dan rehabilitasi Jembatan Tulung dengan anggaran Rp 1.194.657.730,-.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman Mirza Anfansury, pengerjaan berbagai proyek pembangunan di Sleman kini pengerjaanya sudah mencapai 90% dari seleuruh target.
Diharapkan mulai bulan November mendatang sudah selesai 100 persen dan dapat difungsikan sebagaimana mestinya.
“Karena saat ini sudah selesai 90 persen, maka saya optimis seluruh proyek di Sleman tahun 2024, pada bulan Novemeber mendatang sudah selesai 100 persen,” kata Mirza.
Sementara seorang warga Kalurahan Tamanmartani, Kartini mengungkapkan kesannya atas peningkatan kondisi sebelum dan sesudah Jembatan Tulung dibangun.
“Sebelum diperbaiki, jembatan ini banyak terdapat lubang yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Setelah perbaikan jembatan ini semoga perjalanan masyarakat untuk melewati jembatan ini akan semakin lancar dan aman,” kata Kartini. (Brd)