PURBALINGGA – Perum Perhutani (Perusahaan Umum Kehutanan Negara) wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur memiliki Primkopkar (Primer Koperasi karyawan). Primkopkar itu mengelola sewa lahan bersertifikat untuk kegiatan komersil disewa sejumlah pedagang (UMKM).
Namun belakangan ada permintaan keberatan dari beberapa pedagang. “Permintaan dari pedagang turun sewa lahan, dan ada kebijakan baru dari Perhutani turunkan sewa lahan,” kata Heru, Ketua Paguyuban Pedagang di rest area lahan Perhutani Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Kamis (16/01).
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menempati lahan milik Resort pengelolaan hutan (RPH) Perhutani di Desa Serang masuk rest area dan di pinggir jalan Propinsi yang mengubungkan Purbalingga – Pemalang. UMKM tersebut dari jenis usaha kuliner dan usaha Agribisnis,”kebanyakan usaha Kuliner,” kata Heru.
Ketua Primkopkar Perum Perhutani, Sulistyo membenarkan turunya sewa lahan bagi pedagang. Mereka berdagang di lokasi lahan DK C1 Pekarangan dinas KRPH Desa Serang seluas 3H. “itu aspirasi pedagang, kalau itu kesepakatan mereka, kita hanya menampung aspirasi, kedepanya perdagangan itu pasti maju karena letaknya sangat strategis di jalan propinsi Purbalingga-Pemalang,” kata Sulistyo melalui ponselnya.
Website Perhutani menyebutkan bahwa Primkopkar berhasil menErima pendapatan dari pengolahan Madu dan Minyak Kayu Putih, Simpan Pinjam, pendapatan dari pengadaan barang dan jasa.
Sedangkan tugas Perhutani melaksanakan perlindungan dan pengamanan Hutan, pengendalian kebakaran Hutan dan lahan, mitigasi ketahanan bencana, dan perubahan iklim pada KPH. Selain itu juga melaksanakan pendampingan, pembinaan kelompok tani Hutan dan bimbingan teknis dalam mendukung kegiatan pengelolaan perhutanan sosial. (Daryanto)
