KesehatanPortal DIY

PMI Sleman Hentikan Program Vaksinasi Massal

239
×

PMI Sleman Hentikan Program Vaksinasi Massal

Sebarkan artikel ini
PMI Sleman Hentikan Program Vaksinasi Massal
Ketua panitia Muker PMI Sleman, Sutadi Gunarto serahkan berita acara hasil Muker kepada Ketua PMI Sleman DR dr Sunartono, M.Kes (Foto : Brd/Portal Indonesia)

SLEMAN – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta sejak Desember kemarin telah mengakhiri kegiatan program vaksinasi Covid-19 massal.

Namun, PMI Sleman masih membuka layanan vaksinasi covid-19 bagi masyarakat umum yang dilakukan setiap hari secara individu di klinik pratama PMI Sleman padukuhan . Sucen, Triharjo, Kapanewon Sleman Kabupaten Sleman.

“Pemberian layanan vaksinasi secara individu ini, dimaksud untuk memberi kemudahan bagi warga yang enggan atau tidak memiliki waktu untuk mengikuti vaksinasi massal, Sehingga dengan adanya layanan vaksinasi secara individu ini, diharapkan semua warga Sleman bisa divaksin,” kata ketua PMI Sleman DR dr Sunartono M.Kes di sela-sela acara Musyawarah Kerja PMI Sleman tahun 2021, di sebuah gedung pertemuan Jl Magelang Sleman Jumat (7/12/2022).

Sedang animo warga yang datang ke klinik Pratama PMI Sleman untuk mengikuti vaksin juga terbilang cukup tinggi. Yakni, rata-rata mencapai sekitar lima orang per hari, dengan vaksin yang diberikan jenis Sinovac.

“Vaksin yang kami gunakan minta ke Dinas Kesehatan berupa single dozes dimana satu vial bisa untuk satu atau dua orang. Memang kami minta porsi kecil agar masyarakat cepat terlayani, tidak harus antri. Selain itu dalam peemberian vaksinasi ini, PMI Sleman tidak membatasi asal-usul warga, yang penting masih warga Indonesia yang dibuktikan dengan kartu identitas diri pasti kami layani,“ tegas Sunartono.

Menurut Sunartono, peran PMI dalam penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 hanya bersifat membantu tugas pemerintah. Selama pemerintah masih menjalankan program pemberian vaksin, PMI Sleman akan terus mendukung.

“Jika nantinya vaksinasi harus berbayar, kami juga akan menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah,” imbuhnya

Mengenai Muker yang dilaksanakan ini ada dua kegiatan pokok yang dilakukan. Yaitu mengevaluasi kegiatan proram PMI Sleman tahun 2021 dan menyusun program kerja tahun 2022.

Adapun rencana kegiatan di tahun 2022 ini, salah satunya adalah peningkatan kualitas darah melalui penyiapan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang diadopsi dalam proses produksi kantong darah.

“Kami sedang menyiapkan untuk sertifikat CPOB. Karena melalui CPOB Produksi darah akan terukur semua prosesnya sejak mulai dari seleksi donor,” ujarnya.

Sementara itu, ketua panitia musyawarah kerja PMI Sleman Sutadi Gunarto menjelaskan, kegiatan ini diikuti 118 peserta terdiri dari pengurus PMI tingkat kabupaten dan kapanewon serta para relawan. Hasil pembahasan Muker ini, nantinya akan dibawa dalam musyawarah tingkat provinsi. (Brd)