Portal DIY

PMI Sleman Bentuk Masyarakat Aman dan Tangguh Bencana, Ini Sebabnya

Portal Indonesia
×

PMI Sleman Bentuk Masyarakat Aman dan Tangguh Bencana, Ini Sebabnya

Sebarkan artikel ini
Dari kiri-kanan : Kabid Penenggulangan Bencana PMI DIY Arif Rianto dan Ketua PMI Sleman dr Mafilindati Nuraini, M.Kes (Portal Indonesia/Brd)

SLEMAN – Dalam upaya mengurangi resiko bencana, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman menyelenggarakan pelatihan program pemberdayaan MANTAB (Masyarakat Aman dan Tangguh Bencana ) di Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman.

Dipilihnya Kalurahan Purwobinangun sebagai tempat pelatihan ini, karena kalurahan Purwobinangun termasuk wilayah rawan bencana, terutama bencana yang disebabkan oleh aktifitas Gunung Merapi.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama dua hari mulai tanggal 10-12 Juni 2025 dengan peserta sebanyak 15 orang dari berbagai komunitas. Diantaranya berasal dari anggota SIBAT, Karang taruna, kader Pos yandu, angota kampung iklim, relawan ambulan, linmas, dan PKK. Sedang materi pelatihan yang diberikan, diantaranya tentang kepalangmerahan, peran PMI dalam penanggulangan bencana. pengurangan resiko berbasis masyarakat, konsep dasar program MANTAP, pemetaan kelembagaan dan stakeholder, kajian resiko bencana serta mapping kapasitas dan kerentanan,
Pada acara pembukaan pelatihan, Ketua PMI Kabupaten Sleman, dr. Mafilindati Nuraini M.Kes dalam smbutanya mengatakan, pelatihan ini merupakan strategi pemberdayaan masyarakat guna memperkuat kapasitas lokal dalam pengurangan risiko bencana (PRB), terutama di daerah rawan bencana seperti Kabupaten Sleman.

“Ini salah satu upaya PMI Sleman untuk memperkuat ketangguhan masyarakat, khususnya di Kalurahan Purwobinangun yang merupakan daerah rawan bencana,” ujarnya.

Menurut Mafilindati, tim SIBAT yang dibentuk dalam program ini memiliki peran penting sebagai penggerak pengurangan risiko bencana, baik akibat bencana alam, penyakit, maupun faktor lainnya. Program ini juga menjadi bentuk sinergi nyata antara PMI dan pemerintah kalurahan dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

Mengenai dilibatkanya berbagai pihak dalam pelatihan ini, karena pencegahan resiko bencana tidak bisa ditangani sendiri. Tetapi harus kolaborasi dengan berbagai pihak. Sehingga semua pihak bisa bersama-sama dalam mendampingi masyarakat khususnya bagi mereka yang terkena dampak resiko bencana.

Baca Juga:
Relawan PMI Sleman Siaga Hadapi Ancaman Bencana Alam.dan Layanan Libur Nataru

Menurut Mafilinati, pelaksanaan program ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama (MoU) antara PMI Kabupaten Sleman dan Pemerintah Kalurahan Purwobinangun, dengan nomor: 014/02.05.03/RLW/I/2024 – 440/36/V/2024. Kerja sama ini bertujuan mengembangkan program kepalangmerahan serta pengurangan risiko bencana di tingkat kalurahan.

Sementara itu Lurah Purwobinangun R. Heri Suasana menyambut baik dilaksanakan proghram pelatihan MANTAB di kalurahan Purwobinangun ini. Sebab, wilayah Kalurahan Purwobinangun lokasinya sangat dekat dengan Gunung Merapi, sehingga rawan terjadi bencana yang disebabkan oleh aktifitas gunung merapi, seperti gunung meletus, awan panas maupun lahar dingin di sungai Boyong.

“Karena Purwobinangun rawan bencana tersebut, maka kami mendukung penuh adanya pelatihan ini, sehingga bisa menambah wawasan masyarakat dalam upaya mengurangi resiko bencana,” kata Heri.

Heri menambahkan, sehubungan terjadinya bencana tidak bisa diperkirakan sebelumnya, maka warga Purwobinganun terus meningkatkan kesiap siagaan yang antara lain dengan menyiapkan dua barak pengungsian.

Hadir dan ikut memberi sambutan antara Ketua Bidang PMI DIY Arif Rianto serta petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman. (Brd)