MAMUJU – Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP Damkar) Mamuju, Jumriadi, memberikan tanggapan tegas terkait permintaan bantuan dari seorang pejabat yang mengalami insiden ban mobil jatuh ke dalam parit. Permintaan tersebut dianggap tidak relevan dengan tugas utama pemadam kebakaran, Rabu (18/12/2024).
“Ada pejabat minta tolong karena ban mobilnya jatuh ke selokan. Ini cukup lucu, karena evakuasi seperti itu bukan tugas pemadam kebakaran. Ada pihak lain yang lebih sesuai untuk menangani hal tersebut,” ujar Jumriadi.
Jumriadi menegaskan bahwa tugas pokok pemadam kebakaran adalah menangani musibah kebakaran serta permintaan evakuasi yang berkaitan dengan penyelamatan darurat. Contohnya, evakuasi sarang tawon, ular yang masuk ke rumah, kucing yang terperosok ke sumur, hingga membantu melepas cincin yang tersangkut di jari.
“Kami punya prosedur jelas, terutama untuk bahaya kebakaran. Dalam pelayanan darurat, petugas Damkar berusaha tiba di lokasi kejadian maksimal 15 menit setelah menerima laporan,” jelasnya.
Meski permintaan bantuan tersebut tidak sesuai tugas pokok Damkar, Jumriadi tetap mengapresiasi kepercayaan masyarakat terhadap respons cepat yang diberikan. Ia menyebutkan bahwa citra cepat tanggap Damkar mungkin menjadi alasan utama pelaporan semacam itu.
“Saya mengapresiasi laporan seperti ini. Mungkin masyarakat, termasuk pejabat, melihat Damkar merespons dengan cepat dibanding pihak lain. Jadi, mereka cenderung langsung menghubungi kami,” katanya.
Insiden ini menjadi bahan evaluasi sekaligus edukasi bagi masyarakat mengenai tugas dan fungsi masing-masing instansi. Jumriadi berharap masyarakat lebih memahami bahwa tidak semua permintaan bantuan bisa langsung dialamatkan kepada pemadam kebakaran.
“Pemadam kebakaran itu fokus pada musibah kebakaran dan evakuasi darurat. Untuk insiden seperti ban mobil jatuh ke parit, harap menghubungi pihak yang lebih tepat,” tegasnya.
