Portal DIY

Perkuat Penanganan Stunting, Pemkab Sleman Gandeng Berbagai Pihak

Portal Indonesia
×

Perkuat Penanganan Stunting, Pemkab Sleman Gandeng Berbagai Pihak

Sebarkan artikel ini
Sekda Sleman Susmiarto tandatangani MoU penanganan stunting (Portal Indonesia/Brd)

SLEMAN – Pemerintah Kabupaten Sleman terus memperkuat langkah penanganan stunting di wilayahnya. Langkah yang ditempuh diantaranya menggandeng berbagai pihak, di antaranya dengan Baznas Sleman dan Bank Sleman untuk menjadi orang tua asuh yang memberikan dukungan nutrisi kepada keluarga berisiko stunting.

Dukungan nutrisi yang diberikan berupa paket telur yang dinamakan ‘telur bahagia’, untuk ibu hamil dan anak usia di bawah 23 bulan.

Penadatanganan MoU ini dilakukan di Aula Unit I Kabupaten Sleman, pada acara peluncuran program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Senin (25/8/2025).

Menurut sekretaris Daerah Sleman, Susmiarto, Program penanganan stunting menjadi salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sleman 2024–2045, sejalan dengan komitmen mencetak generasi sehat dan cerdas menuju Indonesia Emas 2045.

Susmiarto menambahkan bahwa prevalensi stunting di Sleman menunjukkan tren penurunan. Berdasarkan data ePPGBM 2024, angka stunting tercatat 4,41 persen atau turun 0,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Meskipun angkanya kecil, penurunan ini menunjukkan arah positif. Kami mengajak seluruh pihak, termasuk dunia usaha, untuk berkontribusi aktif. Solidaritas sosial lintas sektor sangat penting untuk mewujudkan Sleman zero stunting,” kata Susmiarto.

Sekda Sleman serahkan telur kepada salah seorang keluarga berisiko stunting (Portal Indonesia/Brd)

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Sleman, dr. Novita Krisnaeni menjelaskan, bantuan ‘telur bahagia’ adalah telur ayam dengan kandungan gizi yang lebih tinggi dibanding telur biasa.

“Kami ingin menumbuhkan kepedulian masyarakat sekaligus memastikan anak-anak Sleman terpenuhi gizinya sejak 1000 hari pertama kehidupan,” ujarnya .

Sasaran program GENTING tahun ini meliputi enam kapanewon yang memiliki prevalensi stunting di atas rata-rata kabupaten. Baznas Sleman menyalurkan bantuan untuk 50 keluarga di Kapanewon Seyegan, Turi, Moyudan, Kalasan, dan Prambanan, sementara Bank Sleman menyasar 12 keluarga di Kapanewon Ngemplak. Setiap sasaran menerima paket telur selama 90 hari.

Baca Juga:
Penyusunan RKPD Tahun 2026 Pemkab Sleman Libatkan Berbagai Pihak

Sementara itu, Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga DIY, Mohamad Iqbal Apriansyah, menekankan bahwa GENTING bukan sekadar program bantuan, melainkan gerakan berkelanjutan berbasis pencegahan.

“Orang tua asuh tidak hanya memberi makanan, tapi juga ikut memantau tumbuh kembang anak. Fokus utama tetap pada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia dini, terutama di periode emas 1000 hari pertama kehidupan,” katanya.

Melalui GENTING ini, Iqbal berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang semakin meningkat, sehingga generasi Sleman dapat tumbuh sehat, cerdas, dan siap menyongsong generasi emas tahun 2045. (Brd)