Portal DIY

Pentingnya Mitigasi Bencana Hadapi Cuaca Ekstrem di Akhir Tahun

Portal Indonesia
52
×

Pentingnya Mitigasi Bencana Hadapi Cuaca Ekstrem di Akhir Tahun

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto (tengah) dalam acara forum diskusi wartawan DPRD DIY (Portal Indonesia/Bambang S)

YOGYAKARTA – Jelang Tahun Baru 2025 pentingnya diantisipasi adanya potensi bencana hidrometrologi. Apalagi aktivitas masyarakat bakal meningkat di akhir tahun 2024 dan musim libur pergantian Tahun Baru nanti.

“Di masa cuti bersama 26 Desember 2024 sampai sampai Tahun Baru 2025, antisipasi potensi bencana meteorologi penting bagi wisatawan yang datang ke Yogyakarta,” kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dalam forum diskusi wartawan DPRD DIY, Rabu (18/12/2024).

Acara menghadirkan Noviar Rahmad, Kepala BPBD DIY.  Warjono,  Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta, diikuti pula oleh Akhid Nuryati dari Fraksi PDI Perjuangan, Umarudin Masdar dari Partai Kebangkitan Bangsa, dan Syarif Guska Laksana dari Partai Golkar.

Eko berharap wisatawan yang datang ke Yogya memperhatikan informasi prakiraan cuaca.

Menghadapi kondisi cuaca ekstrem, masyarakat bisa akses informasi secara real time lewat aplikasi Info BMKG, yang berikan info multi hazard information system. Aplikasi itu bisa jadi pedoman kanal informasi sebagai rujukan rencana perjalanan.

“Pertimbangkan aspek cuaca dan potensi kebencanaan berkaitan bencana hidrometrologi,” ujarnya.

Sementara itu pemda setempat hendaknya siapkan rekayasa lalulintas. Titik bahaya longsor disampaikan agar tidak ada kecelakaan dan bencana. Sedangkan wisatawan sendiri cek kondisi kendaraan, termasuk kendaraan sewa, dan perhatikan jalur rawan yang akan dilalui.

Hadapi kondisi cuaca ekstrem, Eko menegaskan,  PDI-Perjuangan bersama pemda berikan perhatian tiga hal. Pertama soal keselamatan manusia, kedua perlu hindari kerusakan material, ketiga urusan penanganan disisi kedaruratan.

Sedangkan BPBD bisa pastikan dukungan pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit dan puskesmas. Jika terjadi bencana siap bekerja.

Koordinasi 328 anggota Satlinmas Istimewa perlu disiagakan SAR Rescue Istimewa di Kaliurang dan Pesisir Pantai Selatan Depok, Parangtritis dan Pantai Baron.

Baca Juga:
Hadapi PORDA 2025, KONI Sleman Gelar Workshop Penyusunan Program Pelatihan Puslatkab

Relawan harus ingatkan wisatawan agar taati aturan yang ada. Kalau larangan jangan berenang, harus dipatuhi pengunjung. Koordinasi dengan PUPR, jalan layak atau tidak dan stake holder PRB di kabupaten/kotamadya. Mereka diminta berikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Moda transportasi umum, tempat wisata pastikan aman mitigasi bencana, yang dekat sungai, laut, gunung dan tebing yang ada. “Tidak semua tempat wisata memiliki perspektif mitigasi bencana,” sebutnya.

Noviar Rahmad, Kepala BPBD DIY menyatakan saat ini masyarakat mudah akses informasi seperti dari aplikasi Informasi BMKG. Setiap jam diupdate.
Khusus hadapi musim libur Tahun Baru,

ia juga ingatkan wisatawan agar lebih waspada saat berwisata di Pantai Parangtritis. Patuhi larangan berenang di antara bendera merah.

“Laut tenang adalah palung, ini yang tidak dipahami. Hujan lebat, ada bahaya longsor bencana bisa kapan saja datangnya butuh mitigasi bencana. Bisa akses informasi Info BMKG di aplikasi,” pungkasnya. (bams)