YOGYAKARTA- Keberadaan komunitas seni dan budaya dinilai sangat penting karena akan menjaga keberlangsungan seni dan budaya lokal setempat. “Kehadiran komunitas ini jelas sangat penting dalam kemajuan seni dan budaya lokal. Karena itu, sampai sekarang saya dan Hamzah Batik terus komit mewadahi para pegiat seni dan budaya di Yogya,” tutur budayawan dan pengusaha muda Yogyakarta Bagus D Setyawan.
Ia yang sejak belia sudah berkecimpung di dunia bisnis dan seni menilai partisipasi masyarakat terhadap seni dan budaya lokal kian meningkat. Ini antara lain karena kreativitas para pegiat seni dan budaya yang berhasil mengolah tradisionalitas
menjadi kegiatan ataupun show yang menarik dan unik.
“Para komunitas inilah yang
meningkatkan pertisipasi masyarakat. Sadar atau enggak, perhatian dan pertisipasi masyarakat terhadap seni dan budaya lokal kini semakain naik karena kreativitas mereka,” sebut anak pengusaha Hamzah HS, sosok di balik tokoh Raminten dan Hamzah Batik itu.
Bagi pengusaha Bagus D Setyawan
memadukan seni dan kewirausahaan bukanlah hal yang mustahil. “Sejak kanak-kanak, saya memang sudah akrab dan mencintai seni, khususnya seni dan budaya Jawa,” kenangnya.
Menurutnya, justru perpaduan antara bisnis dan seni ini berpeluang menciptakan keseimbangan yang sempurna. Sehingga seniman lokal dapat bersinar dan para pelaku usaha pun berpeluang lebih terbuka. Untuk itulah, ia selalu berupaya menjembatani kesenian dan pengusaha lokal agar dapat tumbuh bersama.
Ia mengisahkan proses awal memadukan antara seni dan bisnis yang dilakukan. Ini bermula dari masa kanak-kanak yang hidupnya berdampingan dengan seni dan budaya Jawa. Saat itu, Bagus berangan-angan bagaimana caranya supaya seni dan tradisional itu terus hidup. Namun para pekerja seni dan budayanya pun bisa bertahan hidup, atau paling tidak mampu menghidupi diri sendiri. “Dari situlah saya coba untuk mengkolaborasikan, bisa nggak kita membangun usaha dari kesenian dan budaya ini,” ujarnya.
Setelah perpaduan antara seni dan bisnis mulai berjalan, ternyata ketertarikan orang terhadap seni itu dilihatnya masih besar. ‘Cuma, cara penyajiannya harus dibungkus dengan cara yang lebih menarik dan kalau bisa sesuai perkembangan zaman,” ujarnya.
“seni dan kewirausahaan yang berjalan berdampingan itu ternyata bisa saling menghidupi”. (bams)