Portal DIY

Pemkal Banyurejo Ajak Warga Sadar dan Sigap Menghadapi Situasi Bencana

Portal Indonesia
46
×

Pemkal Banyurejo Ajak Warga Sadar dan Sigap Menghadapi Situasi Bencana

Sebarkan artikel ini
Warga Banyurejo ikuti peningkatan kapasitas penanggulangan bencana (Brd/Portal Indonesia)

SLEMAN – Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Banyurejo, Kapanewon Tempel Kabupaten Sleman menggelar Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana tahun 2024 di aula kalurahan setempat, pada tanggal 14 hingga 15 Desember 2024.

Peserta merupakan anggota Kalurahan Tangguh Bencana (Kaltana), Unit Laks dan masyarakat. Diisi pemateri dari tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Yoga Nugroho Utomo selaku Ketua Forum Komunikasi Komunitas Relawan Sleman (FKKRS) dan Ketua Relawan Kemanusiaan Tempel (Rekat) Dwiyanto Hedi Purwoko.

“Ini merupakan kegiatan tahunan, untuk peningkatan kapasitas, terutama dalam hal penanggulangan kebencanaan, diikuti 80 peserta,” kata Jogoboyo Kalurahan Banyurejo Irwan Darmanta, Sabtu (15/12/2024).

Menurut Irwan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Banyurejo dalam menghadapi potensi bencana, termasuk bentuk edukasi dalam melakukan mitigasi bencana untuk menekan resiko, dengan mengandeng instansi terkait.

“Dalam kesempatan ini, kami undang narasumber antara lain BPBD Sleman, FK2RS dan Relawan Rekat, maka diharapakan peserta makin sadar dan sigap dalam menghadapi situasi bencana,”ungkapnya.

Perangkat Kalurahan Banyurejo (Brd)

Ketua Rekat, Dwiyanto Hedi Purwoko menambahkan, kesadaran masyarakat untuk lebih peka kerentanan lingkungannya terhadap bencana, penting untuk ditumbuhkan.

Terlebih saat ini sedang memasuki musim penghujan yang rawan banjir dan angin kencang, termasuk adanya potensi megathrust dan sejumlah sesar aktif yang berpotensi menjadi sumber gempa yang dampaknya akan dirasakan warga.

“Namun, kesadaran itu perlu diimbangi dengan kesiapan masyarakat sekitar. Dalam kesempatan ini kami sampaikan langkah-langkah praktisi yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi resiko bencana, contohnya dengan mitigasi bencana,” jelas Hedi.

Salah satu peserta, Dukuh Tangisan Anisatul Dian Pramudita mengatakan, dengan mengikuti kegiatan dapat menambah ilmu dan wawasan dalam hal kebencanan.

“Alhamdulillah, menambah ilmu, semoga bisa diterapkan,”tutur Dukuh Tangisan. (Brd).

Baca Juga:
Pemkab Sleman Optimis Pertumbuhan Ekonomi di Sleman Terus Meningkat