SIDOARJO — Inovasi terbaru dalam bidang sanitasi hadir di Kabupaten Sidoarjo. Pemkab Sidoarjo kini resmi meluncurkan program layanan penyedotan, pengangkutan, dan pengolahan lumpur tinja yang pembayaran layanannya bisa dilakukan melalui tabungan di bank.
Program ini menjadi solusi modern dan terjangkau untuk masalah sanitasi yang dihadapi oleh masyarakat.Langkah ini diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Dinas Perumahan, Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DP2CKTR) Kabupaten Sidoarjo dengan PT BPR Delta Artha serta USAID IUWASH, pada Kamis (15/8) di Luminor Hotel.
Menurut Kepala DP2CKTR Kabupaten Sidoarjo, Bachruni Aryawan, program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menyediakan layanan sanitasi yang aman dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Kerjasama ini tidak hanya menghadirkan solusi atas masalah sanitasi, tetapi juga menawarkan skema pembiayaan yang sangat terjangkau melalui tabungan di BPR Delta Artha,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT BPR Delta Artha, Sofia Nurkrisnajati Atmaja, menegaskan bahwa melalui program ini, masyarakat dapat menabung secara rutin untuk kemudian digunakan sebagai biaya penyedotan lumpur tinja.
“Kami berharap skema ini dapat meringankan beban finansial masyarakat, sekaligus memastikan pengelolaan limbah yang lebih baik dan ramah lingkungan,” ungkapnya.Program yang diberi nama “Tabungan Masyarakat Menuju Sejahtera – Layanan Lumpur Tinja Terjadwal” (TAMMARA – LLTT) ini memungkinkan masyarakat untuk menabung Rp 10.000 per bulan selama 36 bulan, dan kemudian mendapatkan layanan penyedotan lumpur tinja secara berkala tanpa biaya tambahan.
Dwi Angkasa Wasis, Private Sector Engagement & Innovative Finance Specialist dari USAID IUWASH, menekankan pentingnya langkah ini sebagai upaya meningkatkan kesehatan lingkungan di Sidoarjo.
“Setelah berhasil menjadi Kabupaten ODF (Open Defecation Free), Sidoarjo kini harus mengejar sanitasi aman. Kesadaran akan pentingnya penyedotan tinja secara berkala menjadi fokus utama kami saat ini,” ujarnya.
Kepala UPTD Pembangunan Air Limbah Domestik (PALD) Sidoarjo, Indah Nurshanti, juga menekankan pentingnya implementasi program ini secara luas di Sidoarjo.
“Kami masih jauh dari target sanitasi aman, tetapi dengan program ini, kami optimis bisa meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan,” katanya.
Dengan berbagai upaya sosialisasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti PKK, ormas perempuan, dan kader-kader sanitarian, diharapkan layanan sanitasi ini dapat diterima dan diimplementasikan secara efektif di seluruh wilayah Sidoarjo.