Portal DIY

Pemda Diminta Anggarkan Memadai untuk Wujudkan Kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana

850
×

Pemda Diminta Anggarkan Memadai untuk Wujudkan Kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana

Sebarkan artikel ini
Pemda Diminta Anggarkan Memadai untuk Wujudkan Kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana
Forum Pengurangan Resiko Bencana Yogyakarta usai berdialog (Ist)

 

YOGYAKARTA – Simulasi sistem peringatan dini dinilai penting dijalankan secara berkala oleh elemen relawan bersama BPBD dan Forum Pengurangan Resiko Bencana. Melalui simulasi, tata kelola mitigasi bencana diharapkan bisa berjalan baik dan mampu meminimalkan korban saat terjadi bencana.

Menurut Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto, semua harus siap, tata kelola kebencanaan, sistem peringatan dini atau alat-alat EWS baik untuk banjir, desiminasi informasi ancaman bencana melalui aplikasi seperti yang sudah dikerjakan harus teruji. “Terima kasih atas kerja sama relawan Katana dan KTB yang telah bekerja, Setidaknya semua elemen sudah pahami mitigasi bencana dalam tiap simulasi,” kata Eko, Sabtu (4/5/2024).

Ia mengapresiasi dan dukungan penuh pada tiap upaya elemen masyarakat dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana untuk selalu aktif dan berkala dalam simulasi penanganan bencana.

Diharapkan  dalam dialog bersama Forum Pengurangan Resiko Bencana Yogyakarta ke depan dukungan dan fasilitasi pemda lewat BPBD DIY dan BPBD Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul diperlukan agar koordinasi antar pihak dalam penanganan kebencanaan bisa berjalan baik.

Dewan mendukung penuh atas setiap upaya meminimalkan resiko bencana. BPBD DIY memiliki gedung tahan gempa yang bisa selalu siaga saat terjadi bencana gempa besar. Diharapkan pemda setempat alokasikan anggaran guna mendukung terwujudkan masyarakat tangguh bencana. Ekonomi Pembangunan UGM ini.

Fitri dari BPBD DIY sebagai pelaksana kegiatan menjelaskan pentingnya peningkatan kapasitas tiap personel relawan. Melalui simulasi juga pelatihan pemetaan resiko bencana diharapkan bisa lebih optimalkan upaya mitigasi bencana. “Peserta dan relawan kita ajak duduk bersama mendiskusikan dan melakukan pemetaan resiko bencana, agar semua selamat,” katanya.

Arin Kuncahyani dari BMKG Sleman dalam kesempatan  sama berikan paparan. Selama ini telah melakukan sosialisasi sistem EWS bagi masyarakat DIY. Ada beragam aplikasi yang bisa diakses  masyarakat terkait informasi cuaca, gempa bumi dan peringatan dini.

EWS sirine untuk bahaya gempa misalmya, untuk pengingat mitigasi gempa bumi tiap bulan dibunyikan di Pantai Bantul dan Kulonprogo. Apalagi pada 27 Mei, peringatan gempa sirine dibunyikan pada pukul 10.00 WIB. Alat-alat EWS yang dibunyikan diharapkan bisa berikan kesadaran masyarakat pentingnya mitigasi bencana. Ada juga aplikasi Info BMKG di play store yang sudah bisa diakses. Ada informasi peringatan dini sesuai resiko bencana baik gempa, tsunami juga prakiraan cuaca tersaji lengkap. (bams)