SITUBONDO – Pembangunan liar di kawasan hutan lindung Alastengah, Sumbermalang, menuai sorotan tajam dari Edy Susanto, pelapor yang selama ini mendampingi program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di daerah tersebut.
Edy Susanto menyampaikan kekecewaannya kepada Aparat Penegak Hukum (APH) karena kasus ini tidak menunjukkan perkembangan yang jelas, meskipun sudah terjadi pengrusakan hutan dan pembangunan liar.
Edy mengungkapkan bahwa hutan lindung tersebut dirusak dengan menggunakan alat berat dan diduga akan dibangun gudang tembakau serta gudang kopi.
Berdasarkan pantauan tim media portal-indonesia.com yang turun ke lokasi, sudah terlihat adanya bangunan berupa toko dan rumah di area yang seharusnya dilindungi.
“Ini sangat mengecewakan. Terlebih, pihak Polres Situbondo seolah membiarkan pembangunan tersebut berlangsung tanpa tindakan yang tegas,” ujar Edy.
Lebih lanjut, Edy menegaskan bahwa dirinya akan segera melayangkan pengaduan masyarakat (Dumas) kepada Propam Polri terkait lambannya penanganan kasus ini. Ia berharap agar Propam dapat menindaklanjuti aduannya dan mengambil langkah tegas terhadap pihak yang bertanggung jawab.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan terkait penegakan hukum dan perlindungan lingkungan di kawasan hutan lindung Alastengah, di mana pembangunan liar terus berlanjut meskipun telah ada pengaduan dari masyarakat.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak Polres Situbondo dan Humas Perhutani Bondowoso belum memberikan tanggapan terkait konfirmasi yang diajukan melalui WhatsApp mengenai pembangunan liar di kawasan hutan lindung Alastengah, Sumbermalang.
