SITUBONDO – Kabar gembira mengalir dari Bumi Khatulistiwa! Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin langsung panen raya serentak di 14 provinsi, sebuah langkah monumental untuk memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di seluruh nusantara.
Salah satu titik sorotan berada di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Terpilih sebagai lokasi unggulan, Situbondo membuktikan dirinya sebagai pilar penting dalam sektor pertanian nasional.
Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo memimpin langsung panen raya yang dipusatkan di Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, dengan didampingi jajaran Forkopimda, Wakil Bupati Ulfiyah, Kapolres, Dandim 0823 Alexander AB, SE, Kejari, Ketua DPRD, Kepala Dispertangan, Kepala BPS, BRAMPTAS, Bulog, hingga para kepala desa dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Rio menegaskan bahwa produktivitas pertanian adalah jalan menuju kemandirian bangsa. “Kedaulatan pangan bukan sekadar jargon, ini adalah misi besar kita bersama,” ujarnya penuh semangat.
Bupati muda ini juga menyoroti berbagai program inovatif yang digulirkan Pemkab Situbondo—mulai dari teknologi pertanian modern hingga pendampingan menyeluruh untuk petani. “Partisipasi Situbondo dalam agenda nasional ini adalah bukti nyata dari kerja keras petani dan komitmen pemerintah daerah,” tambahnya.
Panen raya serentak ini sendiri merupakan instruksi langsung pemerintah pusat, yang dilaksanakan secara hybrid melalui Zoom. “Awalnya kami jadwalkan tanggal 14 bersama Dandim, namun karena perintah pusat, akhirnya kami laksanakan lebih awal,” jelas Rio.
Optimisme tinggi terpancar dari target panen padi Situbondo seluas 60 ribu hektar. Bupati Rio yakin, dengan dukungan data BPS dan semangat petani, angka tersebut dapat dicapai. Bahkan isu lingkungan seperti kualitas udara pun masuk dalam perhatian, sebagai bagian dari strategi berkelanjutan menuju “Situbondo Naik Kelas”.
Sementara itu, Dandim 0823 Situbondo Alexander AB, SE, turut mengabarkan bahwa capaian ketahanan pangan hingga Maret telah sesuai target. Fokus kini diarahkan pada optimalisasi saluran irigasi melalui program pipanisasi.
Tak hanya itu, Dandim juga menegaskan pentingnya stabilitas harga gabah. “Harga harus sesuai ketetapan, Rp 6.500 per kilogram. Kami akan tindak tegas jika ada pelanggaran, termasuk dari pedagang luar daerah,” tegasnya.