PendidikanPortal DIY

Ova Emilia Terpilih Jadi Rektor UGM Periode 2022-2027

17
×

Ova Emilia Terpilih Jadi Rektor UGM Periode 2022-2027

Sebarkan artikel ini
Ova Emilia Terpilih Jadi Rektor UGM Periode 2022-2027
Prof Ova Emilia (Ist)

YOGYAKARTA – Prof dr Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D. terpilih sebagai Rektor Universitas  Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk periode 2022 – 2027,  setelah mengungguli dua calon rektor pesaingnya, Jumat (20/5/2022).

Seperti diketahui, tiga calon Rektor UGM mengikuti tahapan Pemilihan dan Penetapan Rektor oleh Majelis Wali Amanat (MWA) UGM di Balai Senat UGM. Ketiga calon tersebut Prof Dr Ir Bambang Agus Kironoto, Prof Dr Eng Ir Deendarlianto, S.T., M.Eng., dan Prof dr  Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D.

“Kami sudah melakukan voting, dan hasilnya adalah Prof. Bambang Agus Kironoto memperoleh satu suara, Prof. Deendarlianto tiga suara, dan Prof. Ova Emilia memperoleh 21 suara. Dengan demikian calon rektor terpilih adalah Prof. Ova Emilia,” terang Ketua MWA UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc.

Pemilihan dan Penetapan Rektor diikuti oleh 17 anggota MWA secara luring dan 1 anggota secara daring. Anggota MWA yang hadir secara luring di antaranya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Anggota MWA yang hadir baik secara luring maupun daring dapat memberikan suara, kecuali Rektor yang masih menjabat saat ini, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng.

Ova Emilia Terpilih Jadi Rektor UGM Periode 2022-2027
Kampus UGM (Ist)

Pratikno memimpin jalannya Rapat Pleno. Dimulai dengan pembacaan tata tertib, pemaparan program kerja oleh calon rektor dan tanya jawab, serta pemilihan oleh anggota MWA. Usai penghitungan suara, Ketua MWA membacakan hasil perolehan suara akhir dan menetapkan rektor terpilih.

Rektor baru UGM terpilih setelah melalui rangkaian proses seleksi bakal calon rektor dan pemilihan rektor yang berlangsung sejak  24 Januari 2022. Tahapan pendaftaran serta seleksi administrasi meloloskan enam bakal calon rektor yang kemudian diseleksi menjadi tiga calon rektor pada Rapat Pleno Senat Akademik, 12 Mei lalu.

Penetapan Rektor oleh MWA menandai akhir dari rangkaian proses pemilihan Rektor UGM. Dan rektor terpilih rencananya akan dilantik pada 27 Mei mendatang.
“Karena masa jabatan Rektor saat ini, Prof Panut Mulyono, akan segera selesai.  MWA akan melakukan pelantikan dalam waktu dekat,” imbuh Pratikno.

Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D. merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM. Ia juga menjabat sebagai dekan sejak tahun 2016. Wanita kelahiran Yogyakarta, 19 Februari 1964 ini menamatkan pendidikan sarjana di UGM pada  1987, dan kemudian melanjutkan studi S2 di University of Dundee, Skotlandia, pada tahun 1990.

Ia menjalani pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di UGM pada  1996 – 2000, kemudian S3 Clinical Teaching di University of New South Wales Wales dan pendidikan dokter subspesialis di UGM pada 2009.

Selain menjadi dekan, ia juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia sejak  2018. Penghargaan yang pernah ia terima di antaranya First prize for young gynecologist award tahun 1998 dan SIDA Award tahun 2006.

Ia memiliki berbagai pengalaman menulis buku dan jurnal internasional, serta pengalaman membangun inovasi, advokasi, dan kebijakan. Pada 2012 – 2020, misalnya, ia membentuk kurikulum bagi dokter untuk pelayanan KB yang menjadi model pelatihan yang diangkat secara nasional dan diterapkan di Fakultas Kedokteran di Indonesia.

Dalam paparan strategi dan program kerja, Ova menguraikan sejumlah strategi. Di antaranya memperkuat pendidikan transdisiplin yang mendorong kewirausahaan sosial, kemandirian dan keberagaman.

Juga memperkuat pengabdian yang komprehensif dan berkesinambungan untuk penyelesaian permasalahan wilayah. Dengan melibatkan sivitas akademika dan alumni, serta memperkuat atmosfer kampus yang sehat, ramah lingkungan, berbudaya dan bertanggung jawab secara sosial. (bams)