KOTA MALANG – Selama 17 hari pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2025, sejak 23 Maret hingga 8 April, Kota Malang mencatat sejumlah capaian positif. Arus mudik dan balik berjalan tertib, lancar, serta angka kecelakaan mengalami penurunan.
Kapolresta Malang Kota melalui Kasat Lantas Kompol Agung Fitransyah, S.I.K., menyampaikan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya konkret Polri dalam menjaga keamanan, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas selama masa libur Idulfitri 1446 H.
“Sebagai simpul lalu lintas penting di Jawa Timur, Kota Malang menjadi prioritas pengamanan arus mudik-balik. Kami melakukan patroli rutin, rekayasa lalu lintas, hingga penjagaan di titik rawan kecelakaan,” jelas Kompol Agung, Rabu (9/4/2025).
Sinergi antara TNI-Polri, Dishub, Satpol PP, dan stakeholder lainnya dinilai menjadi faktor kunci dalam kelancaran operasi. Adapun data pelanggaran selama operasi menunjukkan peningkatan dibanding tahun lalu, yakni sebanyak 1.477 pelanggaran: 691 lewat ETLE, 53 tilang manual, dan 733 teguran.
“Peningkatan ini akibat tingginya mobilitas masyarakat dan intensitas pengawasan yang kami tingkatkan,” ujar Kompol Agung.
Meski pelanggaran naik, angka kecelakaan justru turun. Tercatat hanya 10 kasus, dengan nol korban jiwa, dua luka berat, dan 19 luka ringan. Total kerugian material sebesar Rp11,1 juta. Dibandingkan tahun lalu, ini menurun 1 kasus atau sekitar 9 persen.
“Edukasi publik, imbauan keselamatan, dan patroli Blue Light terbukti efektif dalam meningkatkan kepatuhan pengendara,” lanjutnya.
Kompol Agung juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat dan pihak terkait atas dukungan selama operasi berlangsung. Ia menegaskan bahwa semangat kolaborasi ini akan terus dilanjutkan demi mewujudkan Kota Malang yang aman, nyaman, dan tertib pasca-Lebaran.