Peristiwa DaerahPortal Sumsel

Oknum Kades Diduga Aniaya Wartawan di Kabupaten PALI

4
×

Oknum Kades Diduga Aniaya Wartawan di Kabupaten PALI

Sebarkan artikel ini
Oknum Kades Diduga Aniaya Wartawan di Kabupaten PALI
Ilustrasi

PALI, SUMSEL. portal-indonesia.com —  Kaisar Napoleon (NK), wartawan media Linksumsel.co.id yang bertugas di wilayah Kabupaten Panukal Abab Lematang Ilir (PALI) akan mengadukan penganiayaan yang diduga dilakukan seorang Kades di Kecamatan Abab berinisial TF.

“Terkait hal ini saya pribadi akan melaporkan ke pihak kepolisian. Rencana besok pagi sekitar jam 9.00 – 10.00 WIB,” kata Kaisar, Kamis (09/06/2022).

Kaisar menuturkan, peristiwa penganiayaan yang dialaminya terjadi di halaman parkir Mapolres PALI. “Kejadiannya tadi siang sekitar jam 1.30 WIB,” ungkapnya.

Menurut Kaisar, motif penganiayaan yang dialaminya diduga dilatarbelakangi persoalan hukum dugaan kasus (279 KUHP).

Dalam kasus tersebut, EA istri TF (32) selaku korban dalam kasus (279 KUHP) meminta agar Kaisar Napoleon agar mendampinginya ke Mapolres untuk menanyakan kelanjutan kasus (279 KUHP) yang terduga pelakunya oknum kades itu sendiri.

“Penganiayaan yang dialami saya ini diduga karena hal itu, diduga oknum itu tidak terima,” kata Kaisar.

Kaisar menceritakan, dirinya datang ke Mapolres untuk mengantarkan EA dan keluarga dengan mengunakan mobilnya.

Setelah tiba di tempat parkir Mapolres, kemudian TF mendatanginya dan langsung mencekik Kaisar.

Kemudian TF berkata; “Kamu mau meras EA (istri TF) terkait kasus ini”.

“Ketika dicekik, saya mengatakan kepada oknum kades itu; ‘Sabar kando, aku dengan EA ni keluarga dak getek cerita nye Ndak meras’ (Sabar kakak, saya sama EA ini keluarga, tidak ada ceritanya mau memeras,” beber Kaisar.

Kaisar juga menceritakan, saat memberikan penjelasan kepada TF bahwa dirinya tidak ada kepentingan lain selain ikatan keluarga dengan EA, dan dirinya merasa terpanggil untuk mengantarkan EA.

Kaisar mengaku kejadian tersebut sangat disesalkannya, mengingat TF adalah seorang pejabat publik yang sepatutnya bisa menjadi contoh bagi masyarakat khususnya bagi warga di desa yang dipimpin TF. “Tidak seharusnya dia itu bersifat arogan,” tandasnya.

Sementara itu, saksi HS yang melihat kejadian mengatakan dirinya bersama korban NK (Kaisar Napoleon), EA dan salah satu keluarga EA datang ke Mapolres menggunakan satu mobil.

“Kami semobil ada empat orang datang ke Mapolres,” ujarnya.

HS juga membenarkan saat disinggung kejadian penganiayaan yang diduga dilakukan TF terhadap Kaisar Napoleon.

“Iya, saya melihat langsung kejadian itu. Saat kami masih di dalam mobil, oknum kades itu mendatangi mobil yang kami tumpangi, dan menggedor kaca pintu kemudian mencekik korban NK,” ungkap HS.

Begitu juga yang disampaikan oleh EA (istri TF). Ia mengatakan, saat mereka baru tiba di parkiran Mapolres, pelaku menghampiri dan langsung mencekik leher Kaisar Napoleon.

Lebih lanjut EA mengatakan, bahwa dirinya yang meminta kepada Kaisar Napoleon untuk mengantar ke Mapolres dan mendampinginya mengurus persoalan hukum untuk menanyakan kelanjutan laporannya beberapa waktu lalu ke Mapolres.

“Saya merasa kasihan dengan saudara saya KS, gara-gara membantu saya beliau menjadi korban kemarahan suami saya, pada hal ia tidak meminta apa- apa ini karena murni keterkaitan keluarga, karena kami masih keluarga,” tutupnya.

Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatApp sampai berita ini diturunkan, Oknum Kades TF belum memberikan tanggapan. (Lidian Heri)