PURWOREJO – Ada yang lucu di wilayah Desa Tasikmadu, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Belum lama ini ada spanduk yang menanyakan terkait salah satu oknum perangkat tersebut. Namun tiba-tiba spanduk dilepas kembali.
Informasi yang dihimpun awak media, seorang perangkat desa di Pemdes Tasikmadu, Ut (27) yang menjabat Kasi Pemerintahan sempat menjadi korban rayuan pria insial Arf, asal Kedungagung, Kecamatan Butuh, Purworejo hingga hamil dan melahirkan anak
Rupanya dalam menjalin asmara itu, si pria yang berprofesi sebagai sekuriti di Pegadaian Purworejo itu mengaku duda. Padahal, faktanya sudah beristri sah.
Itu diketahui saat keluarga si pria diminta untuk melamar Ut. “Sekitar bulan September 2023, saya minta lihat KTP-nya dan statusnya sudah kawin. Lalu bapaknya dia (si pria) malah bilang kalo rumah tangganya baik-baik saja, jadi kecil kemungkinan untuk cerai atau poligami,” ujar Sekdes Tasikmadu Erdian Endra menirukan kalimat dari ayah si pria.
Mendengar hal itu bak petir di siang bolong ,Ut pun hanya bisa memendam rasa kecewa lantaran telah dibohongi oleh Garangan (kucing hutan, red)
Erdian sendiri sudah wanti-wanti persoalan ini seperti gunung es.
Terkait spanduk yang dilepas, Kepala Desa Tasikmadu Tri Nuryani mengatakan spanduk sengaja dilepas karena Pemdes Tasikmadu pingin tahu siapa yang memasangnya.
Untuk persoalan yang menimpa stafnya itu, pihaknya sudah dihubungi Kecamatan saat ada warga yang mengadukan ke Dinas terkait. “Di Kecamatan kami diberi arahan oleh Kecamatan diberitahu ada warga Tasiikmadu yang mengadu ke dinas. Lalu Kecamatan nyuruh nanya si pengadu, dan esoknya pengadu ke Bakai Desa, kita tanya tujuannya dan dijawab sejauh mana Ut sudah diproses apa belum, dan saya jawab kalo nanya langsung ke Pemdes saja,” tandas Tri Nuryani, Selasa (30/4/2024)
Sementara itu, Ut menegaskan dirinya dalam menjalani persoalannya sudah melalui proses tahapan mulai dari Desa, Kecamatan hingga Dinpermasdes
“Sudah ada teguran lisan, tertulis dan lainnya. SP 1 turun langsung ketemu BPD dan Kecamatan. Toh saya tidak merugikan Pemdes karena saat tidak masuk bekerja sudah mengajukan cuti ijin secara lisan,” tandasnya sambil meminta kartu pers awak media untuk difoto, lalu dishare ke banyak orang
Camat Pituruh, Drs. Hartono, M.M saat dikonfirmasi terkait persoalan perangkat desa hamil di luar nikah dengan pria yang sudah beristri hanya membalas singkat chat WhatShap “Ampun nyuwun pirso kuli…. mbok takon liyane…cb tanya ke desa mawon (Jangan tanya saya, bertanya lainnya saja, coba tanya ke desa),” tulisnya.
Mayoritas warga Desa Tasikmadu sendiri merasa malu atas peristiwa itu. Mereka takut bertanya atau protes secara terbuka lantaran pihak Pemdes setempat terkesan membela dan menutupi kasus yang terjadi tersebut. (trs)