Pendidikan

Mengapa Air Laut Asin?

4
×

Mengapa Air Laut Asin?

Sebarkan artikel ini
Mengapa Air Laut Asin?
  • Tahukah Anda bahwa laut menutupi 70 persen permukaan Bumi dan menampung sekitar 97 persen air di Bumi? Walaupun air laut banyak tersedia, sayangnya air ini tidak bisa diminum karena terlalu asin.

Mengapa air laut asin?

Air laut itu asin karena mendapatkan sebagian besar garamnya dari daratan. Hal ini berkaitan dengan proses siklus air, tepatnya pada proses pengendapan atau jatuhnya air hujan. Air hujan yang jatuh ke darat akan mengakumulasi karbon dioksida dari atmosfer yang menyebabkan air menjadi sedikit asam.

Air kemudian mengalir di permukaan dan juga di dalam tanah. Aliran tersebut menyebabkan erosi batuan dan melarutkan garam dan mineral. Garam dan mineral akan dibawa ke laut.

Selama airnya belum sampai ke laut, airnya masih bisa diminum meski mengandung mineral dan garam. Namun, ketika air mencapai laut, air ini tidak lagi dapat diminum.

Air laut mengalami proses biologis yang menyebabkan kalsium dan mineral lainnya larut. Mineral ini digunakan oleh berbagai organisme di lautan dan hanya menyisakan garam. Garam inilah yang menumpuk dan membuat air laut menjadi asin.

Dilansir dari United States Geological Survey (USGS), konsentrasi garam atau salinitas air laut adalah 3,5 persen atau 35 bagian dari 1.000 bagian air laut. Angka ini terlihat tidak penting untuk dilihat. Padahal dalam 4 kilometer kubik air laut terdapat lebih dari 120 juta ton garam.

Sumber garam laut lainnya

Ada dua sumber garam lain yang juga menyumbang deposit garam, meski jumlahnya tidak sebesar garam dari darat. Sumber-sumber tersebut adalah proses hidrotermal air laut dan aktivitas vulkanik.

Air laut hidrotermal adalah cairan yang berasal dari celah-celah dasar laut. Air laut yang asin akan masuk ke celah dan dipanaskan oleh magma. Proses pemanasan ini menyebabkan terjadinya proses kimia.

Air laut yang dipanaskan cenderung kehilangan oksigen, magnesium, dan sulfat, serta menangkap mineral dan logam besi, seng, dan tembaga dari batuan sekitarnya. Hal ini membuat air laut yang kembali dari rekahan mengandung lebih banyak mineral dan garam.

Aktivitas vulkanik juga menyebabkan pelepasan molekul garam ke dalam air laut. Aktivitas vulkanik yang dimaksud adalah letusan gunung api bawah laut.