KOTA MALANG – Segala Cara dilakukan Aremania untuk mencari keadilan atas meninggalnya 135 orang dan ratusan luka – luka dalam Tragedi Kanjuruhan (01/10/2022), mulai dari aksi turun kejalan hingga pada hari ini sekitar 50 Aremania datangi Mabes Polri di Jakarta. Jum’at (18/11/2022)
Puluhan Aremania itu terdiri dari Keluarga Korban meninggal dunia, korban luka-luka serta saksi dalam tragedi yang memilukan tersebut. Rombongan di dampingi Kuasa hukum dari Tim Gabungan Aremania (TGA).
Sesaat setelah tiba di Mabes Polri, rombongan ini menuju gedung Bareskrim, dimana mereka akan melaporkan dugaan pidana pihak – pihak yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Anjar Nawan Yusky selaku TGA ” kami datang bersama sekitar 50 orang, yang terdiri dari keluarga korban, korban luka-luka dan saksi hidup Tragedi Kanjuruhan. Adapun tujuan datangi Bareskrim Mabes Polri adalah membuat laporan dugaan tidak pidana saat terjadinya Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022″.
” Dalam laporan tersebut kami akan gunakan pasal – pasal pidana yang mengakibatkan orang mati yang diatur dalam Pasal 338 dan 340 KUHP, ayat 3 dan seterusnya”.
” Kami juga akan gunakan pasal penganiayaan dengan kunci utama anak – anak yang korban meninggal dan luka – luka, Lex Specialisnya serta ada ketentuan UU yang mengaturnya”.
” UU Perlindungan anak yang seharusnya sudah diterapkan, namun dalam kenyataannya UU tersebut belum juga diterapkan di Jawa Timur.” Pungkasnya dihadapan puluhan awak media. (Junaedi)
