YOGYAKARTA – Stasiun Yogyakarta atau Stasiun “Tugu” dikenal dengan arsitekturnya yang ikonik dan kaya akan nilai sejarah. Ini menurut Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro menjadi tempat sempurna untuk menikmati alunan musik klasik.
Salah satu kesenian yang dihadirkan pada masa liburan Natal-Tahun Baru lalu, yakni pertunjukan musik klasik dari Sandyakala Strings Quartet dan Svarnayodya. Pertunjukan musik itu digelar di Hall Timur Stasiun Yogyakarta.
Hiburan ini sengaja dirancang untuk memberikan suasana yang berbeda kepada para penumpang sekaligus mempromosikan nilai-nilai seni dan budaya. “Kami ingin memberikan pengalaman yang berbeda dan istimewa kepada masyarakat,” tutur Krisbiyantoro.
Perpaduan musik klasik dan karakter bangunan Stasiun Yogyakarta, ia rasakan sebagai harmoni yang indah, sekaligus membangkitkan rasa cinta terhadap seni dan sejarah.
Dalam rangkaian roadshow batik kali itu, para calon penumpang maupun yang baru turun dari kereta ada yang mencoba membatik, dipandu langsung oleh ahlinya. Nyanting dan healing dilaksanakan mulai 21-31 Desember 2024.
Kemudian juga ada kegiatan Jogja Walking Tour menyambangi Stasiun Yogyakarta sebagai salah satu tujuannya, dan fashion show.
Melalui kegiatan roadshow batik ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang berbeda. Sehingga Stasiun Yogyakarta menjadi lebih hidup karena adanya beragam aktivitas selama masa angkutan Natal-Tahun Baru.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan area non commercial public space untuk melakukan berbagai aktivitas yang bersifat non komersial,” ajak Krisbiyantoro. (bams)