YOGYAKARTA – Tim Mahasiswa Program Spesialis Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat Keperawatan (FKKMK) UGM Yogyakarta berhasil mengembangkan aplikasi Vital Sense, sebuah perangkat medis yang digunakan memantau tanda vital pasien di rumah, dengan didukung program kecerdasan buatan (AI).
Aplikasi ini dikembangkan dua mahasiswa dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, terdiri dari dr Wiskara Jatipradresthya, dr Kuky Cahya Hamurajib sebagai Mahasiswa Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM. Sedangkan dr Irwan Taufiqur Rachman, Sp.OG(K)-KFM selaku konsultan Fetomaternal RSUP dr Sardjito untuk pengembangan riset alat ini.
Menurut Wiskara, alat ini menghubungkan pengawasan langsung oleh dokter 24/7 dalam mengkaji sistem peringatan dini dan skor peringatan obstetrik dini. Yang dimodifikasi serta menghubungkan dengan rekomendasi arah layanan yang dilanjutkan untuk dituju. “Aplikasi ini berhasil meraih penghargaan Top Five Health Innovation Sprint Accelerator 2022 dari Kementerian Kesehatan pada 24 Maret lalu,” katanya Senin (4/4/2022).
Menurut Wiskara pengembangan aplikasi berbasis digital ini berangkat dari pengalaman mahasiswa melakukan diagnosa pada pasien berdasarkan dari hasil pencatatan dari monitor alat vital pada tubuh pasien. “Semua berangkat dari pengalaman kami di pelayanan serta arahan dari guru kami dimana tidak ada hal yang tiba-tiba terjadi, dan pentingnya fungsi pengawasan dalam dunia kesehatan,” katanya.
Ia menjelaskan aplikasi vital sense merupakan inovasi dari fungsi monitor pasien dimana pemantauan tanda- tanda vital secara berkelanjutan dan terus menerus dan tercatat dalam waktu 24 jam. “Dengan Vital Sense kami mendesain bagaimana kami dapat melakukan pengawasan akan tanda vital seperti tekanan darah, nadi, laju nafas, saturasi, suhu badan, sampai dengan gula darah dan kadar Hb dapat dimonitor secara langsung dan terus menerus ke Cloud dengan pengolahan data artificial intelligence sebagai data objektif dalam melengkapi data subjektif dari telemedicine,” paparnya
Meski terus dalam pengembangan, alat kesehatan ini menurutnya bukan suatu hal yang mudah dan singkat Ada banyak sekali aturan serta persyaratan dalam pengembangannya yang standar dan perlu melewati uji klinis sesuai etik penelitian. “Saat ini kami memasuki tahap penelitian pre klinik untuk terus melakukan validasi hipotesis pada pelayanan,” sebutnya.
Harapannya solusi inovasi Vital Sense terus dapat dikembangkan ke tahap lebih lanjut. “Besar harapan kami untuk mendapatkan dukungan lebih dari masyarakat dalam tahap-tahap setelahnya sampai diterapkannya nantinya,” pungkasnya. (bams)