Portal DIY

Mafindo Prediksi Jelang Pilkada di DIY Hoaks Naik Pesat

Portal Indonesia
52
×

Mafindo Prediksi Jelang Pilkada di DIY Hoaks Naik Pesat

Sebarkan artikel ini
Pengurus Mafindo DIY Azzam Muhammad Bayhaqi saat tampil berbicara dalam diskusi (Portal Indonesia/Bambang S)

YOGYAKARTA – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) D.I. Yogyakarta (DIY) memprediksi meningkatnya hoaks menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024. Sehingga upaya antisipasi pun perlu dilakukan karena dampaknya cukup mengancam stabilitas sosial dan demokrasi.

Pengurus Mafindo DIY Azzam Muhammad Bayhaqi menyampaikan itu dalam diskusi bertajuk Literasi Digital Jogja Bijak Bermedsos  di Yogyakarta, Senin (21/10/2024). Acara diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY.

Bayhaqi menyampaikan, jelang kontestasi pemilu hoaks memang mengalami kecenderungan naik. Tidak terkecuali pada kontestasi pilkada yang dilaksanakan serentak di Yogyakarta pada 27 November 2024 mendatang.

Bayhaqi membeberkan, dari catatan pihaknya hingga semester satu 2024 terdapat 2.119 hoaks. Jumlah tersebut, disebutnya hampir mendekati total temuan sepanjang tahun 2023 lalu.

“Dari kasus pemilu presiden dan pemilu legislatif, kami memperkirakan hoaks akan meningkat pada pilkada 27 November 2024 mendatang,” ujar Bayhaqi.

Menurutnya potensi penyebaran hoaks menjelang pilkada juga beragam. Misalnya beredarnya hoaks lokal karena pertimbangan kontestasi pilkada berlangsung di daerah dengan melibatkan calon lokal. Serta masyarakat lokal yang menjadi sasaran hoaks.

Lebih lanjut disebutkan, hoaks menjelang pilkada pun berpotensi menyerang penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu. Serta kontestan maupun partai pengusungnya.

“Hoaks ini akan muncul dalam berbagai tahapan pemilu dari mulai pendaftaran, kampanye, pemungutan suara, penghitungan, hingga penetapan,” katanya.

Untuk itu ia minta agar masyarakat dan pemerintah  mewaspadai penyebaran hoaks tersebut. Lantaran dapat bersinggungan dengan isu suku, agama, ras atau etnis, antar kelompok. Sehingga berpotensi meningkatkan segregasi sosial dan memicu konflik sosial.

“Diwaspadai pula konten hoaks yang menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan karena mudah dalam pembuatannya,” ungkapnya.

Maraknya hoaks juga menjadi perhatian Pemprov DIY. Hal itu pula yang mendasari Diskominfo DIY menggelar diskusi bertajuk Literasi Digital Jogja Bijak Bermedsos dengan tema Mewujudkan Masyarakat Jogja Bijak Bermedsos.

Baca Juga:
Pemilih Pemula Kota Yogyakarta Diajak Kenal Calon Walikotanya

Sebelumnya Pranata Humas Muda Diskominfo DIY Wiwik Lestari Ningrum menyampaikan, melalui kegiatan tersebut harapannya dapat menangkal penyebaran hoaks menjelang pilkada. Kegiatan tersebut pun turut mengundang awak media yang bertugas di wilayah Yogyakarta.

Ia berharap awak media dapat membantu pencegahan hoaks di masyarakat, terlebih menjelang pilkada ini. (bams)

*) Ikuti Berita Terbaru Portal Indonesia di Google News klik disini dan Jangan Lupa di Follow.