Portal DIY

Lonjakan Harga Beras, Pemda DIY Perlu Antisipasi Lonjakan Harga Pangan

13
×

Lonjakan Harga Beras, Pemda DIY Perlu Antisipasi Lonjakan Harga Pangan

Sebarkan artikel ini
Lonjakan Harga Beras, Pemda DIY Perlu Antisipasi Lonjakan Harga Pangan
Ketua Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari (Ist)

YOGYAKARTA –  Harga komoditas pangan pada sebulan terakhir, khususnya beras mengalami kenaikan tajam. Masyarakat, utamanyak ibu rumah tangga mulai mengeluhkan kenaikan ini.

Pemerintah pusat pun sudah berupaya mengantisipasi, termasuk menambah impor. “Karena beras menjadi kebutuhan pokok dan rentan politisasi, maka pemerintah, termasuk pemda DIY perlu sat-set, langkah cepat mengantisipasinya,” pinta Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari, Kamis (14/9/2023).

Scroll kebawah untuk lihat konten

Menurut Ndari, sapaannya, hasil pantauan di lapangan pada pagi ini harga beras kualitas medium naik sekitar Rp 50 sampai Rp100 per Kg dari harga dua hari lalu. Tercatat, September 2022 harga beras medium sekitar Rp11.000 per Kg. Bulan ini, beras dengan kualitas yang sama harganya sudah mencapai Rp13.500 per Kg.

“Sangat mungkin harga ini berbeda pada tiap pasar dan harganya masih berpotensi naik lagi. Tentu hal ini menjadi beban masyarakat,” kata Ndari yang langsung memantau di beberapa pedagang beras di Yogyakarta.

Ia mendapati ada kenaikan harga beras pada semua jenis, baik yang kualitas medium maupun premium. “Meskipun harga naik, dari sisi persedian terpantau masih aman dan cukup, sehingga tidak perlu ada kepanikan,” ujarnya.

Ia berharap harga beras ini segera kembali ke posisi normal agar tidak menjadi beban baru bagi masyarakat.

Mengingat saat ini masuk tahun politik, kenaikan harga tersebut juga sangat mungkin akan dipolitisasi. Padahal ini disebabkan oleh banyak sebab termasuk dampak el nino dan juga kebijakan berbagai negara yang selama ini jadi eksportir membatasi untuk cadangan pangan domestiknya.

Politisi perempuan dari Fraksi PDIP ini juga mengusulkan ada beberapa langkah jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang untuk mengatasi permasalahan harga pangan ini.

Dalam jangka pendek, jika dipandang perlu Pemda DIY bersama kabupaten dan kota hendaknya segera melakukan operasi pasar dengan sasaran yang teridentifikasi sehingga tepat sasaran.

Hal ini akan melengkapi program bansos pemerintah pusat berupa subsidi beras pada keluarga kurang mampu.

Dalam jangka menengah, penguatan kapasitas produksi padi oleh petani DIY perlu ditingkatkan. Perbaikan infrastruktur pertanian menjadi prioritas.

Selain itu, stimulus dan edukasi pupuk ramah lingkungan sangat penting karena komponen biaya pertanian yang cukup tinggi selain upah tenaga kerja juga biaya pupuk.

Dalam jangka panjang, program kemandirian pangan diujudkan secara berkelanjutan. Pendekatan budaya, seperti pengembangan Lumbung Mataraman, menjadi salah satu model untuk kemandirian pangan. “Perlu kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi yang memiliki inovasi pertanian,” pungkas Ndari. (bams)

error: