SIDOARJO — Guna mengatasi persoalan overkapasitas dan mengoptimalkan program pembinaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sidoarjo memindahkan sebanyak 22 orang warga binaan ke sejumlah lapas lain di wilayah Jawa Timur, Kamis (05/06/2025).
Pemindahan dilakukan sebagai bagian dari implementasi Program Akselerasi 13 Program Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS), khususnya program nomor 5 terkait pengurangan overkapasitas lapas/rutan. Langkah ini dinilai strategis dalam mendukung sistem pemasyarakatan yang lebih tertib, manusiawi, dan berorientasi pada pembinaan yang efektif.
Kepala Lapas Kelas IIA Sidoarjo, Disri Wulan Agus Tomo, Amd.IP., SH., MM., memimpin langsung proses pemindahan yang berlangsung mulai pukul 04.00 WIB. Proses berlangsung aman dan kondusif dengan pengawalan ketat dari jajaran pengamanan.
“Pemindahan ini bagian dari komitmen kami dalam melaksanakan arahan Bapak Menteri IMIPAS, khususnya terkait upaya konkret pengurangan overkapasitas yang selama ini menjadi tantangan utama. Kami ingin menciptakan lapas yang lebih tertib dan fokus pada pembinaan yang bermartabat,” ujar Kalapas Disri Wulan.
Sebanyak 22 warga binaan dipindahkan ke tiga lapas berbeda, yaitu:
4 orang ke Lapas Kelas IIB Jombang
11 orang ke Lapas Kelas I Madiun
7 orang ke Lapas Kelas IIA Madiun
Sebelum diberangkatkan, seluruh warga binaan menjalani serangkaian pemeriksaan ketat, termasuk penggeledahan badan, pemasangan borgol, dan pengecekan kendaraan operasional guna menjamin keamanan.
Regu Pengamanan, Staf Keamanan dan Ketertiban (Kamtib), Kepala Pengamanan Lapas (KPLP), serta Staf Pembinaan turut dilibatkan dalam proses pemindahan. Kepala KPLP juga telah diarahkan untuk meningkatkan pengawasan blok hunian pasca-pemindahan guna menjaga stabilitas keamanan di dalam lapas.
Sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas, kegiatan ini juga telah dilaporkan secara resmi kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur.
Kalapas menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjalankan tugas secara profesional dan terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman, produktif, dan manusiawi.
