SIDOARJO — Candi Pamotan terletak di Desa Pamotan Kecamatan Porong Sidoarjo, Jawa Timur, yang ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1974, kini terancam kerusakan. Kedua candi bersejarah ini, yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya, mengalami kerusakan akibat kondisi lingkungan dan kurangnya perhatian.
Candi Pamotan I terendam air dan dipagari yang membatasi jalan setapak, selain itu Candi Pamotan II terletak 50 meter dari Candi Pamotan I dan kondisi batu batanya berserakan , juga terdapat arca diatas batu bata Candi.
Menurut Lilik Senin ( 22/07/2024) juru pelihara candi sejak tahun 1974, candi-candi ini awalnya ditemukan dalam bentuk gundukan tanah. Setelah dilakukan penggalian, berbagai arca ditemukan, salah satunya bahkan dijual pada tahun 1976.
Meskipun telah ditetapkan sebagai cagar budaya, Candi Pamotan belum pernah diteliti secara mendalam. Kondisi kedua candi saat ini memprihatinkan,ucapnya.
Awal mulanya pemilik tanah Nemu arca pada tahun 1974 itu lalu arca tersebut dibeli orang Surabaya pada tahun 1976 Setelah itu mencari arca lagi tapi tidak gak nemu, tapi Nemu Candi Pamotan ini” jelasnya
Candi Pamotan 1 berukuran 4,84 x 4,78 meter , sedangkan Candi Pamotan II mempunyai ukuran 4,75 X 4,3 meter , Bagian atas candi runtuh total dan hanya tersisa bagian dasar candi. Hanya tumpukan batu bata merah dikelilingi lubang persegi panjang dan selalu tergenang air.
sedangkan Candi Pamotan 1 mempunyai ukuran lebih besar daripada Candi Pamotan II, dan keduanya mempunyai bentuk yang sama yaitu bujur sangkar.
Candi Pamotan II ini dulu di keramatkan oleh warga desa ,selain itu setiap ada Ruwat desa selalu di gelar di Candi Pamotan II ini” kata Lilik.
Meskipun telah ditetapkan sebagai cagar budaya, Candi Pamotan belum pernah diteliti secara mendalam. Kondisi ini tentu mengkhawatirkan para pemerhati sejarah dan budaya.
“Candi Pamotan ini menyimpan banyak cerita. Sayang sekali jika dibiarkan rusak begitu saja,” tambah Lilik.
Masyarakat sekitar percaya bahwa Candi Pamotan II memiliki kekuatan magis. Setiap ada upacara ruwatan desa, selalu diadakan di sekitar candi.
“Dulu, warga sering datang ke sini untuk berdoa. Mereka percaya ada kekuatan gaib di sini,” ujar Lilik.
Pihaknya berharap Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk menyelamatkan candi-candi ini agar generasi mendatang masih bisa menikmatinya.
Juru Pelihara Candi Pamotan Lilik mengatakan,awal mula Candi berupa gundukan tanah atau gumuk. ali sampai lebar dan dalam untuk mencari arca, tapi hasil nihil dan menemukan candi. Akhirnya dari pihak purbakala diekskavasi pada 1982.
“Kemudian diekskavasi tahun 1982. Saya jadi juru pelihara sejak 1982 sampai 2017. Candi Pamotan 1 pertama kali ditemukan paman saya pada tahun 1974 , selain itu juga ditemukan temuan penyerta yang lainya yaitu berupa arca ,” kata Lilik
Awal mulanya Nemu arca pada tahun 1974 itu lalu arca tersebut dibeli orang Surabaya pada tahun 1976 Setelah itu mencari arca lagi tapi tidak gak nemu
” Pada waktu itu dilakukan penggalian bersama warga desa sehingga ditemukan bentuk Candi Pamotan yang seperti ini sampai sekarang,” imbuhnya
Dari BPK XI Wilayah Jatim sendiri, kata dia, belum pernah melakukan penelitian terhadap Candi ini , tetapi Candi Pamotan sudah ditetapkan sebagai salah satu Cagar Budaya yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Candi Pamotan 1 berukuran 4,84 x 4,78 meter , sedangkan Candi Pamotan II mempunyai ukuran 4,75 X 4,3 meter , sedangkan Candi Pamotan 1 mempunyai ukuran lebih besar daripada Candi Pamotan II, dan keduanya mempunyai bentuk yang sama yaitu bujur sangkar.
Selain itu Candi Pamotan I kondisi Candi Pamotan I terletak di belakang pemukiman warga dan terendam dalam air, serta hanya dilindungi dengan pagar untuk membatasinya dari jalan setapak
Sementara itu Candi Pamotan berada 50 meter dari Candi Pamotan 1 dan terletak di tengah pohon bambu , Candi Pamotan II ini dulu di keramatkan oleh warga desa ,selain itu setiap ada Ruwat desa di gelar di Candi Pamotan.