Portal Jatim

Kominfo Sidoarjo Gelar Bimtek untuk Media, Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Pemilu 2024

Redaksi
64
×

Kominfo Sidoarjo Gelar Bimtek untuk Media, Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Pemilu 2024

Sebarkan artikel ini

SIDOARJO — Dalam upaya meningkatkan sinergi antara pemerintah daerah dan media, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sidoarjo menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi awak media.

Acara yang berlangsung di Hotel Whizz Mojokerto ini diadakan selama dua hari, mulai 20 hingga 21 September 2024.Bimtek ini menghadirkan sejumlah narasumber , di antaranya Ketua KPU Sidoarjo Fauzan Adim, serta Dekan FISIP UPN Veteran, Dr. Catur Suratnoaji S.Sos., M.Si. Keduanya memberikan wawasan mengenai peran media dalam menjaga demokrasi, khususnya dalam konteks penyelenggaraan Pemilu mendatang.

Hadir dalam acara tersebut asisten 1 Mahmud MM yang mewakili Plt Bupati Sidoarjo H.Subandi,

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Sidoarjo, Noer Rochmawati, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi yang solid antara pemerintah dan media. “Hari ini kita menggelar Bimtek bersama media yang ada di Sidoarjo, baik dari media online, cetak, maupun elektronik.

Harapannya, kegiatan ini mampu meningkatkan profesionalisme dan pemahaman yang lebih baik antara pemerintah dan media dalam menyebarluaskan informasi yang akurat kepada masyarakat,” ujarnya.

Bimtek ini juga menjadi ajang diskusi interaktif bagi para jurnalis untuk lebih memahami regulasi terbaru dalam bidang komunikasi dan informasi, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pemberitaan yang lebih objektif dan berimbang di masa depan.

Bimtek ini mendapat sambutan positif dari peserta yang hadir, mengingat pentingnya peran media dalam pembangunan daerah dan menciptakan iklim komunikasi yang sehat di tengah masyarakat.

Sementara itu DR.Catur Suratnoaji selaku narasumber menjelaskan ”
Pemilu sering kali dianggap sebagai ajang perebutan kekuasaan, namun perlu diingat bahwa tujuan akhirnya adalah mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat” jelasnya.

Selain itu Masyarakat, media, dan pemerintah harus saling berkolaborasi untuk memastikan pemilu berjalan dengan lancar dan adil.Salah satu isu yang sering dibahas adalah peran media dalam politik.

Baca Juga:  Polisi Bongkar Sindikat Narkoba di Ponorogo, Seberat 55 Gram Sabu Diamankan

Di era digital ini, media massa baik cetak maupun elektronik memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik.

Namun banyak informasi yang beredar justru menyesatkan dan bersifat hoaks.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena masyarakat sering kali sulit membedakan mana informasi yang benar dan mana yang hanya propaganda politik.

Media seharusnya tetap netral dan menyampaikan berita dengan objektivitas.

Ketika media bersinggungan dengan kepentingan politik, netralitasnya dipertanyakan.

Di sinilah pentingnya masyarakat untuk lebih cerdas dalam menyaring informasi yang mereka terima, agar tidak mudah termakan oleh berita bohong atau manipulasi politik yang tersebar luas di media sosial.

” Dalam konteks Pemilu, masyarakat dari berbagai generasi, mulai dari generasi 65-an hingga generasi milenial dan Gen Z, memiliki hak dan tanggung jawab untuk memilih pemimpin yang akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik” pungkasnya.

Ketua KPU Sidoarjo Fauzan Adim Mengatakan “Salah satu tahapan penting yang akan segera dilaksanakan adalah pengundian nomor urut pasangan calon (Paslon) yang akan berlangsung pada 23 September.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengkonfirmasi bahwa pengundian ini akan diadakan dengan sejumlah prosedur ketat dan aturan yang harus diikuti.

Pengundian nomor urut Paslon selalu menjadi momen penting dalam setiap Pemilu, karena nomor urut akan menjadi identitas utama setiap calon selama masa kampanye.

Persiapan sudah dilakukan dengan cermat untuk memastikan acara ini berlangsung lancar dan adil, sekaligus menciptakan atmosfer demokrasi yang sehat.

Demi memastikan keamanan dan kelancaran, KPU juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan penutupan jalan di sekitar lokasi pengundian.

Fauzan dalam keterangannya, menyatakan bahwa pengundian ini bukan hanya simbolik, tetapi juga bagian dari proses panjang untuk memberikan kesempatan yang adil.