SLEMAN – Dinilai memenuhi persyaratan, klinik Keluarga Sembada Jl. Tambakan, Kalurahan Sinduharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman mendapatkan sertifikat klinik vaksinasi internasional dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Yogyakarta.
Dengan menerima sertifikat tersebut, berarti Klinik Keluarga Sembada Ngaglik berhak memvaksin orang-orang yang akan ke luar negeri/ khususnya vaksin meningitis bagi para calon jamaah haji/umroh.
Sertifikat klinik vaksinasi internasional tersebut, diserahkan langsung oleh Kepala KKP Yogyakarta dr Wisnu Trianggono dan diterima oleh penanggung jawab klinik, dr Gusti Maimunah di Klinik Keluarga Sembada, Rabu (13/9/2023).
Penanggung Jawab Klinik Keluarga Sembada, dr Gusti Maimunah didampingi owner-nya dr Mafilindati Nuraini M.Kes menuturkan, pada tahun 2019 lalu,
Klinik Keluarga Sembada yang dipimpinya ini sudah menerima sertifikat klinik vaksninasi internasional dan sudah memvaksin meningitis kepada banyak orang. Namun karena masa berlaku sertifikat tersebut sudah habis, kini diperbaharui lagi atau re-sertifikasi.
Dr Gusti Maimunah menambahkan, untuk bisa mendapatkan sertifikat klinik vaksinasi internasional tidaklah mudah. Karena, baik lembaga maupun vaksninatornya juga harus memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Diantaranya, klinik bersangkutan harus memiliki tempat penyimpnanan vaksin yang kapasitasnya memenuhi standar WHO, dan selalu memiliki stok obat emergensi.
Sedang petugas vaksinatornya, juga harus sudah mengikuti pelatihan yang dibuktikan dengan sertifikat.
“Alhamdulilah, berbagai persyaratan tersebut sudah lama dimiliki oleh Klinik Keluarga Sembada, sedang petugas vaksinatornya sudah tersdia tiga orang dokter yang semuanya sudah memenuhi syarat,” kata Gusti Maimunah.
Selain melayani vaksin meningitis, lanjut Gusti Maimunah, Klinik Keluarga Sembada juga memberi berbagai layanan kesehatan lainnya. Diantaranya, layanan kesehatan umum termasuk layanan BPJS, layanan kesehatan gigi, kesehatan ibu dan anak serta layanan Keluartga Berencana.
Sementara itu, Kepala KKP Yogyakarta, dr Wisnu Trianggono menuturkan bahwa tingkat kematian dampak meningitis atau radang selaput otak jauh lebih tinggi dibanding dari tingkat kematian dampak Covid-19.
Sebab, tingkat kematian dampak covid-19 hanya sebesar 5 persen, sedang tingkat kematian dampak meningitis mencapai 70 persen.
Mengingat tingginya resiko dari meningitis tersebut, maka dr Wisnu menganjurkan agar para penyelenggara umroh harus meningkatkan kepedulian kesehatan para calon umroh yang akan diberangkatkan ke tanah suci, dengan menganjurkan para calon haji/umroh untuk menjalani vaksin meningitis sebelum berangkat ke tanah suci.
“Dengan peningkatan derajat kesehatan tersebut, maka harapan para calon haji/umroh sehat dalam keberangkatan, sehat di lokasi dan sehat dalam perjalanan pulang bisa terwujud,” tegas Wisnu. (Brd)