Portal DIY

Kesejahteraan Merata Kedaulatan Terjaga

Portal Indonesia
25
×

Kesejahteraan Merata Kedaulatan Terjaga

Sebarkan artikel ini
Dialog kebangsaan sebagai pembuka hajatan Grebeg Minggir memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 2024 (Ist)

SLEMAN – Pengasuh Pondok Pesantren Minggir, Gus Muwafiq menegaskan kesatuan yang terjalin di antara banyak keberagaman menjadi satu pilar penting bagi keberlanjutan serta keberlangsungan Indonesia.

Kepada para pemimpin, ia meminta kesejahteraan harus merata agar kedaulatan tetap terjaga.

Pesan ini disampaikan usai digelarnya diskusi ‘Interfaith Dialogue and Budaya Nusantara’ di Ponpes Minggir, Sleman, Sabtu (28/9/2024). Ini adalah pembuka dalam hajatan Grebeg Minggir memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 2024 yang puncaknya pada Sabtu malam.

Menghadirkan berbagai tokoh seperti Dr KPA Nicholas Prasetyo Dononagoro, Bambang Wisnu Handoyo, Ngakan Ngurah Mahendrajaya dan Romo A.R. Yudono Suwondo, dialog kebangsaan ini merupakan bagian upaya merawat kebhinekaan di Indonesia.

“Harus dipahami keberagaman yang ada dan dihadapi bangsa, adalah rahmat dari alam. Keberagaman merupakan kekuatan untuk membangun kebersamaan,” terangnya.

Gus Muwafiq menegaskan bangsa Indonesia diberi karunia dengan hadirnya berbagai keragaman kebudayaan agama, suku, ras sehingga setiap orang yang hidup di sini harus bisa menghormati dan mengakuinya, karena itu adalah keniscayaan.

Ia justru berharap, segala perbedaan yang ada dan keberagaman yang menjadi kekayaan bangsa ini, bisa mendorong rasa kerukunan dan saling melengkapi serta membangun kebersamaan antar elemen bangsa.

“Dengan rasa syukur, keberagaman ini harapannya justru menjadi bagian dari pilar penting bagi keberlanjutan dan kesinambungan bangsa ke depan,” ujar Gus Muwafiq.

Sehingga siapa pun yang memimpin Indonesia ke depan melalui proses yang sesuai undang-undang, Gus Muwafiq mengingatkan dialah putra putri terbaik bangsa, yang akan memimpin lima tahun ke depan.

Ia berpesan, agar pemimpin yang terpilih selalu ingat mereka dipilih rakyat. Tidak ada kata lain selain sejahterakan rakyat dan jaga bangsa serta negara dengan baik. Jaga kedaulatan dan ingat masih ada anak cucu yang akan meneruskan bangsa dan negara ini.

Baca Juga:  Biadab, Seorang Ayah di Sleman Setubuhi Anak Kandung Berusia 10 Tahun

Salah satu pembicara KPA Nicholas Prasetyo Dononagoro menjelaskan sebagai bagian dari anak bangsa, para tokoh yang hadir dalam acara ini sangat merindukan kebersamaan dalam perbedaan.

Menurutnya selama ini banyak orang mempertentangkan perbedaan, tapi mereka yang berkumpul dalam dialog kebangsaan di Sleman ini, justru bertemu karena berbeda. Kebersamaan ini, katanya, akan menjadi jembatan bagi tembok-tembok yang selama ini dibangun banyak elemen anak bangsa.

Menyusul kesuksesan acara di Sleman, Nicholas menyatakan acara serupa akan digelar di Bali bulan depan. Harapannya acara ini mampu mengajak elemen-elemen anak bangsa yang lain, terus merajut dan merawat kebersamaan bangsa dan negara.

“Kami berusaha menjadi garam di tengah kehidupan berbangsa, sehingga menjadi penyedap kehidupan. Kami berharap semua pihak ikut mendukung proses ini bisa berjalan dengan baik dan lancar,” katanya.

Dengan bersama-sama menjaga kesatuan dalam keberagaman, Nicholas melihat gerakan ini akan memberikan energy positif. Kepada pihak yang lain, jangan langsung mengkritik dan menghakimi, dirinya meminta diberi masukkan terlebih dahulu.

“Kita berikan evaluasi dengan cara yang baik. Saya rasa itu akan mendorong perjalanan bangsa dan negara ini ke arah yang juga lebih baik,” pungkasnya. (bams/brd)

*) Ikuti Berita Terbaru Portal Indonesia di Google News klik disini dan Jangan Lupa di Follow.