Ekonomi

Kendalikan Hama Wereng, Dua Desa di Banyumas Adakan Gerdal

352
×

Kendalikan Hama Wereng, Dua Desa di Banyumas Adakan Gerdal

Sebarkan artikel ini
Kendalikan Hama Wereng, Dua Desa di Banyumas Adakan Gerdal
Kegiatan gerakan pengendalian hama wereng batang coklat Kelompok Tani Margo Mulyo Desa Kalisube (Sugiyanto/Portal Indonesia)

BANYUMAS – Salah satu hama penting pada tanaman padi yaitu hama wereng batang coklat (WBC). Wereng merupakan jenis serangga yang paling ditakuti oleh petani karena serangan hama ini pada tanaman padi bisa menyebabkan puso sehingga petani menjadi gagal panen.

Hama wereng merusak tanaman padi dengan cara mengisap cairan pada batang tanaman padi sehingga tanaman menjadi kering dan kecoklatan sehinga tanaman menjadi mati.

Ledakan populasi hama wereng yang meluas pada areal pertanaman padi disebabkan oleh banyak faktor. Faktor tersebut antara lain musuh alami (predator, parasitoid, patogen) yang semakin kurang, iklim, cara bercocok tanam padi, penggunaan pestisida, dan varietas.

Salah satu upaya untuk melindungi tanaman agar petani tidak mengalami puso atau gagal panen yang di sebabkan oleh wereng adalah dengan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Seperti halnya yang di lakukan oleh Kelompok Tani Sri Kartika Tani Desa Pasinggangan dan Kelompok Tani Margo Mulyo Desa Kalisube, Kecamatan Banyumas melakukan kegiatan gerakan pengendalian hama wereng batang cokelat (WBC) Jumat, (11/02/2022).

“Untuk pengendalian hama wereng sebaiknya di lakukan secara bersama-sama sehingga hama wereng bisa di kendalikan dengan maksimal. Jika populasi wereng sudah melebihi ambang batas maka pengendalian hama bisa menggunakan racun kontak maupun racun sistemik” Kata Gino selaku Petugas Pengamat Hama Penyakit (PHP) Kecamatan Banyumas.

Di tambahkan Gino, untuk antisipasi hama wereng sebenarnya ada cara yang lebih aman yaitu menggunakan Varietas padi yang tahan terhadap serangan hama wereng, menggunakan pupuk yang berimbang menambahkan pupuk organik karena pupuk organik sangat bagus untuk tanah dan pertumbuhan tanaman.

Dengan menggunakan pupuk berimbang maka tanaman akan tumbuh lebih sehat sehingga tidak mudah terserang hama maupun penyakit, atur pola tanam di usahakan pola tanam padi-padi-palawija.

Dengan pola tanam yang tertata padi-padi palawija siklus hama tanaman padi bisa terputus.

Pengamatan rutin, oleh Petani tulen adalah petani yang benar-benar terjun kesawah sehingga dalam pengamatan tanaman pun mau turun ke sawah tidak hanya di pematang saja, Dia akan membuka beberapa rumpun padi dalam petakan sawahnya sehingga akan di ketahui ada hama penyakit atau tidak di tanamman padinnya inilah yang seharusnya di lakukan oleh petani dalam proses pengamatan. Dengan pengamatan seperti ini maka monitoring akan lebih sempurna.

Pada kesempatan yang sama di tekankan oleh Budi Santoso, SP selaku Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Banyumas kepada petani supaya tetap menjaga keseimbangan alam dengan cara berbudidaya tanaman padi secara ramah lingkungan karena alam harus di jaga sehingga keseimbangan dan kelestarian alam tetap terjaga.

Kendalikan Hama Wereng, Dua Desa di Banyumas Adakan Gerdal
Gerakan pengendalian hama wereng Kelompok Tani Sri Kartika Desa Pasinggangan (Sugi/Portal Indonesia)

Caranya yaitu dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan kima yang berlebihan atau racun-racun yang berbahaya karena penggunaan bahan kimia atau racun yang berlebihan dapat merusak lingkungan pertanian yang berdampak kepada berkurangnya kesuburan tanah , musuh alami banyak yang mati serta bisa berdampak buruk meningkatnya serangan hama dan penyakit tanaman.

Salin itu Budi Santoso juga mengajak kepada petani agar menambahan bahan organik serta pengembalian jerami kesawah dengan tujuan agar kesuburan tanah tetap terjaga.

Ketua Kelompok Tani Sri Kartika Tani Desa Pasinggangan menyampaikan luas serangan hama Wereng Coklat sekitar 5 ha dari luas areal sekitar 25 ha dengan berbagai Varietas tanaman padi seperti mikongga, Inpari 32 dan lain-lain.

Sementara untuk kelompok tani Margo Mulyo Desa Kalisube kegiatan gerdal sekitar 6 ha dari sekitar luasan lahan 20 ha dengan varietas tanaman padi meliputi mentik susu, mekongga, IR 64, Inpari 42 dan lain-lain umur tanaman sekitar 70-75 HST. Di sampaikan juga oleh Petugas Hama Penyakit bahwa untuk mendukung kegiatan gerdal di dua kelompok tani mendapat bantuan pestisida dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas. (Sugi)