KesehatanArtikel, Tips & Edukasi

Kenali Penyakit yang Bisa Ditangani Dokter Spesialis Bedah Toraks

Administrator
1398
×

Kenali Penyakit yang Bisa Ditangani Dokter Spesialis Bedah Toraks

Sebarkan artikel ini
Dokter Spesialis Bedah Toraks
Kenali Penyakit yang Bisa Ditangani Dokter Spesialis Bedah Toraks

Dokter spesialis bedah toraks adalah dokter yang mengkhususkan diri untuk mendalami ilmu dan kemampuan dalam menangani berbagai penyakit dalam, seperti jantung, paru-paru, dan rongga dada atau toraks. Dokter ahli di bidang ini juga terlatih untuk memberikan diagnosis terhadap berbagai penyakit, membuat resep obat, dan menentukan prognosis serta perawatan berkelanjutan untuk pasien.  Di Singapura, tersedia dokter spesialis bedah toraks berpengalaman yang sudah terlatih untuk menangani berbagai penyakit dalam tersebut.

Penyakit yang Dapat Ditangani Dokter Spesialis Bedah Toraks

Dokter spesialis bedah toraks memiliki keahlian khusus dalam menangani penyakit pada area dada bagian dalam. Biasanya, dokter akan melakukan pendekatan pengobatan dengan cara melakukan pemeriksaan, terapi, maupun tindakan operasi. Dilansir dari International Centre for Thoracic Surgery (ICTS), Singapura, berikut adalah beberapa penyakit yang bisa ditangani oleh dokter spesialis bedah toraks, di antaranya:

  1. Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru adalah jenis kanker yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel di paru-paru secara tidak normal. Kanker paru-paru lebih sering menyerang pada mereka yang merokok dan risiko semakin meningkat seiring lamanya waktu dan jumlah rokok yang dikonsumsi. Selain itu, perokok pasif juga tetap berisiko terhadap penyakit ini, karena mereka juga menghirup asap rokok dari orang lain.

  1. Efusi Pleura

Efusi pleura adalah kondisi di mana terjadi penumpukkan cairan di dalam rongga pleura, yaitu rongga di antara paru-paru dan dada. Rongga pleura biasanya berisi sekitar 30 ml cairan yang diproduksi oleh pembuluh darah kapiler dalam jaringan di sekelilingnya yang berfungsi sebagai pelumas antara rongga dada dan paru-paru saat terjadi pergerakan mekanis, seperti saat bernapas. Pembuluh kapiler limfatik akan mengatur kadar cairan ini agar tidak terlalu membebani kinerja paru-paru. Efusi pleura terjadi sebagai akibat dari penyakit yang menghambat pergerakan paru-paru saat bernapas.

  1. Pneumotoraks
Baca Juga:
Jangan Sepelekan! Kenali Demensia, Penyebab, dan Cara Pencegahannya

Pneumotoraks adalah kondisi paru-paru yang mengempis atau kolaps karena adanya udara yang bocor dan menembus ke dalam rongga pleura (rongga di antara paru-paru dan rongga dada). Kebocoran udara ini bisa terjadi karena adanya cedera pada jaringan paru-paru atau dinding dada, sehingga mengakibatkan tekanan udara pada paru-paru berubah. Perubahan ini bisa menyebabkan paru-paru mengempis dan tertekan.

  1. Kanker Esofagus

Kanker esofagus adalah jenis kanker yang terjadi di kerongkongan (esofagus), yaitu organ tubuh berbentuk tabung otot memanjang yang menghubungkan mulut dengan perut (lambung). Kerongkongan juga berfungsi mengatur jalan masuk makanan ke lambung. Kanker esofagus terjadi karena rusaknya sel DNA oleh pembelahan sel yang tidak terkendali dan memicu pertumbuhan tumor.

  1. Myasthenia Gravis

Myasthenia Gravis adalah kondisi neurologis yang mengakibatkan kelemahan otot parah. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit autoimun yang mana sistem antibodi salah memahami sel-sel saraf dan otot serta menganggapnya sebagai ancaman. Hal ini membuat komunikasi antara saraf dan otot menjadi terganggu dan membuat otot-otot melemah bahkan semakin lemah ketika tubuh melakukan aktivitas fisik.

  1. Mesothelioma

Mesothelioma adalah kanker pada jaringan mesothelium, yaitu selaput yang melapisi berbagai organ dalam tubuh, seperti jantung, paru-paru, dan lambung. Mesothelioma termasuk jenis kanker yang cukup agresif dan dapat berakibat fatal. Kanker ini tergolong langka dan terjadi karena adanya paparan serat asbes.

  1. Kilotoraks

Kilotoraks adalah penumpukkan cairan limfa (atau getah bening) pada rongga pleura. Dalam kondisi normal, sistem limfatik akan mengalirkan cairan limfa dari seluruh tubuh ke rongga dada. Jika aliran ini mengalami gangguan, cairan limfa bisa merembes ke dalam rongga pleura sehingga dapat menyebabkan kilotoraks jika cairan menumpuk secara terus-menerus.

  1. Nodul Paru-Paru
Baca Juga:
Apakah Pasang AC di Kamar Mandi Berbahaya? Mengungkap Fakta dan Mitos

Nodul paru-paru merupakan jaringan abnormal kecil di paru-paru yang berukuran sekitar 0,5 – 2 cm. Nodul paru-paru sering digambarkan sebagai bercak, bintik, atau flek pada paru-paru. Sekitar 95% nodul paru-paru bersifat jinak sementara sebagian lagi merupakan indikasi awal adanya sel kanker yang tumbuh di paru-paru.

  1. Stenosis Trakea

Stenosis trakea (stenosis laring) adalah kondisi penyempitan pipa trakea yang menyebabkan gangguan pada pernapasan. Penyempitan ini disebabkan oleh jaringan parut atau luka di dalam saluran pernapasan tersebut. Terkadang, stenosis trakea juga terjadi setelah pelepasan trakeostomi (prosedur medis untuk membuat lubang di leher ke arah saluran pernapasan), dan hasil penyembuhan dari goresan di dalamnya.

  1. Kanker Timus

Kanker timus adalah jenis penyakit kanker yang menyerang kelenjar kecil bernama timus. Kelenjar timus berperan untuk menghasilkan sel darah putih atau limfosit-T. Letak dari kelenjar timus ada di belakang tulang dada (sternum) atau disebut juga dengan mediastinum.

Selain penyakit-penyakit di atas, dokter spesialis bedah toraks di Singapura juga bisa menangani beberapa masalah lainnya. Beberapa penyakit di antaranya seperti patah atau fraktur tulang rusuk, hiperhidrosis, dan kelainan dinding dada atau tulang rusuk.

Kapan Anda harus menemui dokter bedah toraks?

Memeriksakan diri ke dokter spesialis bedah toraks merupakan langkah yang tepat jika Anda mengalami beberapa gejala berikut ini:

  • Nyeri dada
  • Kesulitan bernapas
  • Batuk berdarah
  • Batuk berkepanjangan
  • Suara serak
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja
  • Kelelahan
  • Demam
  • Muntah darah

Apa yang akan dilakukan dokter bedah toraks?

Saat Anda menemui dokter spesialis bedah toraks, mereka akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan tentang riwayat kesehatan Anda. Mereka mungkin juga akan melakukan beberapa tes diagnostik, seperti rontgen dada, CT scan, MRI, atau tes fungsi paru-paru. Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan mendiskusikan pilihan pengobatan terbaik untuk Anda. Pilihan pengobatan dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit Anda.

Baca Juga:
Ampuh! Cara Naikkan Penjualan Tanpa Nambah Budget Iklan

Mencari Dokter Bedah Toraks yang Tepat

Guna memilih dokter spesialis bedah toraks yang memiliki pengalaman dan keahlian yang relevan dengan kondisi Anda alami, Anda dapat mencari informasinya di rumah sakit, klinik, internet, atau layanan kesehatan terdekat. Dokter spesialis bedah toraks memainkan peran penting dalam diagnosis, pengobatan, dan penanganan berbagai penyakit di area dada. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri guna mendapatkan penanganan yang tepat.