MUSI RAWAS – Warga Desa Lubuk Pandan, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, mengeluhkan arus listrik yang sering mengalami penurunan tegangan, terutama pada malam hari. Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya,
“Lampu di rumah kami seperti lilin. Tidak hanya lampu, tapi semua alat elektronik pun tidak dapat berfungsi dengan baik karena tegangan listrik yang rendah,” ungkapnya pada Senin, 9 Desember 2024.
Keluhan ini mendapat perhatian dari pihak PT PLN Musi Rawas. Manajer PLN Musi Rawas, Novi, menjelaskan bahwa permasalahan tersebut disebabkan oleh penggunaan kabel yang tidak sesuai kapasitas di desa tersebut.
“Ada sekitar 30 rumah di Desa Lubuk Pandan yang mengeluhkan masalah ini. Saat ini, kabel yang digunakan masih kabel biasa, sedangkan untuk mendukung kebutuhan listrik yang lebih stabil, diperlukan kabel induk yang lebih besar. Kami membutuhkan tambahan sekitar 900 meter kabel induk untuk memperbaiki jaringan listrik di desa ini,” jelas Novi.
Novi menambahkan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti keluhan tersebut dengan melakukan survei dan pengajuan perbaikan ke PLN UP3 Lubuklinggau, dengan bantuan proposal dari Kepala Desa Lubuk Pandan.
“Selain itu, kami juga sudah menerima keluhan dari masyarakat di Kecamatan Muara Lakitan dan Transubur. Saat ini, kami tengah melakukan pembangunan jaringan listrik baru, termasuk penyulang Bowling di Desa Petunang dan Simpang Semambang. Pembangunan ini bertujuan untuk membagi beban listrik yang selama ini hanya disuplai oleh satu penyulang, yakni penyulang Baseball,” ungkap Novi.
Menurutnya, perbaikan ini diperkirakan dapat selesai dan beroperasi pada awal tahun 2025. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan listrik di Kecamatan Muara Lakitan, dan kami berharap perbaikan ini dapat mengatasi masalah tegangan rendah yang sering dikeluhkan oleh masyarakat,” tambahnya.
Dengan adanya langkah-langkah perbaikan tersebut, diharapkan masyarakat Desa Lubuk Pandan dan sekitarnya dapat segera menikmati pasokan listrik yang lebih stabil dan memadai.