KOTA MALANG – Tragedi kecelakaan beruntun kembali mengguncang Jl. Sartika, Kota Batu, Rabu (15/01/2025). Sebuah bis pariwisata yang melaju di kawasan tersebut menabrak seorang pengendara sepeda motor, mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat setelah terlindas ban bis.
Rentetan insiden serupa yang melibatkan bis pariwisata, bahkan merenggut lima nyawa dalam enam hari terakhir, memantik perhatian Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Batu, Dr. Ragilda Rachma, S.Ked.
Dalam pernyataannya, Dr. Ragilda menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban, baik dari kejadian hari ini maupun insiden sebelumnya. Ia menilai permasalahan ini membutuhkan langkah nyata dan cepat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Tidak boleh ada lagi korban jiwa yang jatuh akibat kelalaian atau kurangnya pengawasan. Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Polres Batu harus segera memberlakukan regulasi ketat terkait uji kelayakan kendaraan besar seperti bis pariwisata,” tegas Ragilda.
Sebagai dokter sekaligus tokoh masyarakat, Ragilda menyoroti pentingnya memastikan kondisi kendaraan yang melintasi jalanan Kota Batu, mengingat kontur wilayah yang dipenuhi tanjakan curam dan jalan sempit.
“Bis pariwisata, kendaraan besar, atau truk yang akan masuk ke Kota Batu wajib menjalani pemeriksaan teknis dan uji kelayakan jalan. Jalanan di sini tidak ramah untuk kendaraan yang kondisinya tidak prima,” ujarnya.
Tak hanya itu, Ragilda juga mengusulkan solusi inovatif berupa penyediaan shelter khusus untuk bis pariwisata. Dari shelter tersebut, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi umum yang telah disulap menjadi angkutan wisata aman dan nyaman.
“Ini tidak hanya mendukung keamanan, tetapi juga bisa menjadi terobosan untuk meningkatkan perekonomian lokal melalui pemberdayaan angkutan umum,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Ragilda mengimbau seluruh pengguna jalan untuk mengutamakan keselamatan dalam berkendara. “Safety riding adalah kunci utama untuk mengurangi angka kecelakaan,” tutupnya.
(Junaedi)
